YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kini mendapatkan tambahan penerima.

Kodim 0730/Gunungkidul terus melakukan evaluasi dan pemantauan terkait pelaksanaan program ini.

"Alhamdulillah, berjalan lancar. Untuk pelaksanaan di Kapanewon Wonosari juga ada tambahan, karena saat launching hanya dilaksanakan di SD Negeri 1 dan SMP Negeri 1 Wonosari, tapi sekarang juga di SMK Negeri 3 Wonosari," ungkap Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Selasa (25/2/2025).

Temuan nasi lembek di program MBG

Roni menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan evaluasi terhadap makanan yang disajikan.

Ia mencontohkan beberapa kali ditemukan nasi yang disajikan lembek karena saat memasak terlalu banyak air, serta buah pepaya yang kurang matang.

"Secara umum, anak-anak Alhamdulillah suka dan makanan yang disajikan habis tersantap," tambahnya.

Saat ini, program Makan Bergizi Gratis baru dilaksanakan di Kapanewon Wonosari dan Tepus.

Roni menyatakan bahwa program ini akan terus ditambah, dan khusus untuk Gunungkidul, dibutuhkan 40 dapur sehat.

"Target 120.000 penerima, masih membutuhkan sekitar 40-an dapur pengelolaan makan bergizi gratis," jelasnya.

Program ini pertama kali diluncurkan pada Senin (17/2/2025) dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya anak-anak di wilayah tersebut.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Soft launching Program Makan Bergizi gratis (MBG) akan dilaksanakan di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (17/2/2025) mendatang.

Akan ada dua sekolah yang akan melaksanakan program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto ini.

"Kita akan soft launching di hari Senin, SD Negeri 1 Wonosari dan SMP Negeri 1 Wonosari," kata Komandan Kodim 0730/Gunungkidul Letkol Infantri Roni Hermawan saat dihubungi melalui telepon, Jumat (14/2/2025).

Dikatakannya, akan ada 1.151 paket makanan yang akan didistribusikan kepada murid di dua sekolah itu.

Adapun untuk pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB akan dilaksanakan di SD.

Salah satu alasan pelaksanaan MBG di Wonosari tersebut lantaran dapur sehat berada di sekitar Kodim.

Menu makan bergizi gratis

Makanan akan disalurkan ke sekolah menggunakan dua mobil.

Berbagai persiapan dan petunjuk teknis pelaksanaan telah diperoleh dari pemerintah pusat.

"Akan merata ke setiap sekolah nantinya," kata Roni.

Adapun dapur sehat Kodim 0730/Gunungkidul bisa melayani 3.000 orang, dengan rincian 505 siswa SD, 646 siswa SMP, 1.568 siswa SMA dan 281 orang untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Sementara itu, Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gunungkidul Hyndun Astry Nurdiyanty menyebutkan, untuk hari pertama MBG, menu yang disajikan rencananya bola-bola daging, tumis jamur paprika, pepaya sebagai buah, nasi, dan susu.

Nantinya dalam pengawasan makanan melibatkan ahli gizi, agar sesuai dengan kebutuhan.

Pihaknya sudah melakukan uji coba memasak MBG di dapur sehat.

"Quality control dari ahli gizinya," kata Hyndun.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menganggarkan Rp 12,2 miliar untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 2025.

Namun, anggaran tersebut masih mengalami kekurangan sekitar Rp 7,5 miliar.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Putro Sapto Wahyono, menjelaskan bahwa seharusnya pemerintah daerah mengalokasikan Rp 19,7 miliar untuk program ini.

Angka tersebut mengacu pada besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikalikan dengan kemampuan keuangan daerah yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, pagu untuk MBG hanya tersedia sebesar Rp 12,2 miliar.

"Masih kurang sekitar Rp 7,5 miliar,” ungkap Putro saat dihubungi wartawan melalui telepon pada Selasa (21/1/2025).

Dipenuhi dalam APBD Perubahan 2025

KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Badan Gizi Nasional (BGN) resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1/2025) dengan fokus pada anak sekolah di tahap awal.

Putro menambahkan, kekurangan anggaran tersebut kemungkinan akan dipenuhi dalam APBD Perubahan 2025.

Proses ini akan dilakukan melalui kajian pendapatan serta keberadaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) dari Tahun Anggaran 2024.

"Kami formulasikan dan akan memenuhi pagu anggaran makan bergizi gratis yang telah ditetapkan," jelasnya.

Sebelumnya, pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Gunungkidul sempat tertunda.

Hal ini disebabkan adanya proses perbaikan minor pada Dapur Sehat yang akan digunakan untuk menyediakan makanan tersebut.

"Untuk saat ini, kami masih melakukan persiapan. Memang dapur kami belum bisa dioperasikan karena masih ada pembenahan minor," ujar Komandan Kodim 0730 Letkol Inf Roni Hermawan, Selasa (14/1/2025).

Dengan adanya anggaran yang masih kurang dan proses perbaikan dapur, pelaksanaan program ini diharapkan dapat segera terealisasi demi meningkatkan gizi masyarakat di Gunungkidul.