YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijadwalkan dimulai pada hari ini, Senin (6/1/2025), belum dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Bappeda DIY Ni Made Dwi Panti Indrayanti mengatakan, meskipun MBG sudah menjadi kebijakan nasional, pelaksanaannya di DIY masih terhambat.
"MBG sudah menjadi kebijakan nasional dan tertulis dalam kebijakan Presiden, baik itu di dokumen perencanaan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," ungkap Made saat ditemui di Kantor Bappeda DIY.
Program MBG ditujukan untuk ibu hamil, balita, hingga anak sekolah.
Made menambahkan, Pemerintah DIY telah menyiapkan kontribusi sebesar 2,5 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk program ini, yang setara dengan Rp 42 miliar.
"Kami sudah menyiapkan anggaran itu di dinas pendidikan, karena harus ada posnya," jelasnya.
Namun, Made mengungkapkan bahwa Pemerintah DIY belum menerima petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Akibatnya, kick off MBG saat ini masih ditangani langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
"Untuk kegiatan yang ada di daerah ini sementara masih ditangani langsung oleh pusat, dalam hal ini Badan Gizi Nasional," imbuhnya.
Made juga menambahkan bahwa Pemerintah DIY saat ini hanya bisa menunggu informasi dari pemerintah pusat mengenai lokasi-lokasi yang sudah melaksanakan MBG.
"Kami mungkin belum terinfokan dengan itu," katanya ketika ditanya mengenai lokasi pelaksanaan MBG di DIY.
Sementara itu, di Kota Yogyakarta, program MBG juga belum dimulai di beberapa sekolah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana dan Humas SMP 6 Yogyakarta, Widawati, mengonfirmasi bahwa program MBG belum dilaksanakan.
"MBG belum, kalau makan bergizi dari kementerian belum," kata dia.
Dengan adanya kendala ini, pelaksanaan MBG di DIY masih menunggu kejelasan lebih lanjut dari pemerintah pusat.