JAKARTA, KOMPAS.com -Program Makan Gratis (PMG) yang beroperasi di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, didistribusikan pagi ini, Senin (6/1/2025).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan pagi ini sekitar pukul 06.00 WIB terdapat tiga kontainer yang tengah disiapkan untuk mengantar makanan ke tiga sekolah yakni ke SD 07, SD 11, dan SD 15.

Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Potret ompreng makanan Program Makan Gratis (PMG) berbahan stainless steel dengan lima sekat. Berisi satu potong ayam semur, tumis kacang panjang, dua potong tahu goreng tepung, nasi, dan jeruk, terpantau tengah disiapkan di ruangan khusus, Senin (6/1/2025).

Total, hari ini akan ada 11 kontainer yang akan mendistribusikan makanan ke 11 sekolah di wilayah Slipi, Jakarta Barat.

Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Potret petugas di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah tengah mengisi ompreng dengan tahu goreng tepung untuk Program Makan Gratis (PMG) pagi ini, Senin (6/1/2025).

Hari ini, menu yang disajikan yakni nasi dengan tumis kacang panjang, tiga potong tahu goreng, semur ayam, dan satu jeruk.

Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Potret petugas di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah tengah menyiapkan ompreng Program Makan Gratis (PMG) yang akan dipindahkan ke mobil kontainer PMG untuk didistribusikan pagi ini, Senin (6/1/2025).

Sekitar pukul 06.50 WIB, satu kontainer terpantau melanju meninggalkan SPPG Palmerah untuk mengantarkan makanan ke sekolah.

Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Potret petugas tengah mengangkat ompreng Program Makan Gratis (PMG) untuk dipindahkan ke kontainer, di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat pagi ini, Senin (6/1/2025).

Satu kontainer berisi 1.050 ompreng berbahan stainless steel, adapun total makanan yang akan didistribusikan hari ini sebanyak 2.987 ompreng.

Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Potret petugas di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah tengah menyusun ompreng Program Makan Gratis (PMG) di kontainer PMG, yang akan didistribusikan pagi ini, Senin (6/1/2025).

Di tempat parkir, terdapat tiga mobil box yang akan mengirimkan makanan ke sekolah yang sudah ditentukan.

Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Tampak kontainer makanan Program Makan Gratis (PMG) di depan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, pagi ini, Senin (6/1/2025).

View this post on Instagram

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) digadang-gadang turut mendapatkan berkah dari program pemerintah yakni makan bergizi gratis yang siap digelar awal tahun depan.

Japfa Comfeed Indonesia berburu peluang dari program makan bergizi gratis dari pemerintah. Strategi itu diyakini akan menjadi salah satu suplemen penguat kinerja keuangan JPFA.

Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan impor 1,8 ton susu dari Vietnam untuk program Makan Bergizi Gratis.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“Beda nasib petani boyolali dan petani vietnam

Kirain suplai susunya bakal diambil dari peternak lokal, karena itu akan ikut membantu perputaran ekonomi dalam negri, harusnya bisa untuk mencicil hutang juga

Netizen menduga adanya indikasi permainan lahan bisnis, dan yang diuntungkan adalah tender kolega sendiri”

Namun, benarkah akan dilakukan impor 1,8 ton susu dari Vietnam untuk program Makan Bergizi Gratis?

Penjelasan:

Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch. Arief Cahyono mengatakan bahwa Kementan tidak ada rencana melakukan impor tersebut, namun lebih kepada mengajak investor dari Vietnam untuk membangun industri sapi perah di tanah air.

"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Arief, dilansir dari ANTARA.

Arief mengungkapkan, investor asal Vietnam yang berminat mengembangkan industri sapi perah di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, rencananya akan mengelola lahan seluas 10.000 hektar dan membangun fasilitas pengolahan susu yang diproyeksikan akan menghasilkan produksi susu hingga 1,8 juta ton per tahun.

Langkah ini diharapkan membawa dampak positif berupa penciptaan lapangan kerja, penurunan angka pengangguran, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan di sekitar lokasi investasi.

Cek fakta: Cek fakta, Prabowo akan bekukan KPK untuk sementara waktu

Cek fakta: Cek fakta, Prabowo wajibkan anak muda ikut wajib militer

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024