Menteri PKP Marurarar Sirait mengatakan akan ada open house di Rusun Pasar Rumput pada Jumat (1/11) untuk meningkatkan okupansi dan membantu masyarakat kecil. [624] url asal
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Marurarar Sirait mengatakan akan digelar open house di Rusun Sewa (rusunawa) Pasar Rumput pada Jumat (1/11) mendatang. Ia ingin meningkatkan okupansi rumah susun tersebut dengan membantu masyarakat kecil.
"Saya minta hari Jumat kita sudah open house, sistemnya sudah jalan. Kita tidak boleh kalah dengan swasta," ujar pria yang akrab disapa Ara di Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2024).
Ara meminta agar open house digelar pada hari Jumat (1/11) pukul 14.00 siang. Pengumumannya akan disampaikan pada hari Selasa (29/10) secara terbuka.
"Jadi hari Jumat jam 2 siang kita open house di sini, kita sudah bisa menawarkan," katanya.
Para peminat dapat melihat secara langsung ruangan yang bisa disewa. Ara pun berpesan agar prosesnya transparan dan apa adanya.
"Jadi nanti calon peminat bisa lihat ruangan per ruangan. Jadi jangan mereka beli kucing dalam karung, jadi mesti transparan. Kalau kalian mau di sini, ini luasnya begini, kondisinya begini, jadi apa adanya," jelasnya.
Kemudian, ia menyampaikan kriteria penghuni prioritas di Rusun Pasar Rumput. Rusun ini diutamakan untuk guru, TNI-POLRI, dan Aparatur Sipil Negara berpangkat rendah.
"Terutama buat guru, saya bertemu Pak Menteri Pendidikan, masih banyak guru yang bekerja di Jakarta tapi tinggalnya (di luar kota), prioritaskan mereka. Kemudian TNI-POLRI dengan pangkat rendah yang banyak bertugas," tuturnya.
Selain itu, Ara juga ingin milenial juga dapat menghuni rusun agar dekat dengan tempat kerja. Adapun syaratnya, para penghuni memiliki slip gaji, sehingga dapat biaya sewa bisa dipotong dari gaji.
"Kemudian sesudah itu barulah ASN. Dan saya minta buat milenial juga. Jadi milenial yang ada di sekitar Thamrin, Sudirman, daerah Setiabudi dikasih," katanya.
Selanjutnya, harga sewa yang tadinya Rp 3,5 juta ditawar menjadi hanya Rp 1,25 juta per bulan, yakni angka break event pengelolaan rusun. Namun, nantinya akan dibuat subsidi silang tergantung pada besaran gaji penghuni.
"Tadi ketemu angka dari Pak Dirut Rp 1,250 (juta). Itu angka untuk break event mengelola ini ya. Nah, jadi tentu berkeadilan itu nggak sama rata. Contoh yang ada penghasilan nya mungkin penghasilannya Rp 5 juta dengan Rp 10 juta kan masa disamain. Musti ada subsidi silang kan. Tapi angkanya ketemu nya Rp 1.250 juta," katanya.
Hal ini dilakukan guna memaksimalkan aset negara yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan begitu, masyarakat kecil bisa mendapat hunian.
"Dulu ini dibangun kalau tidak salah asetnya punya pemilikan, yang ngebangun kita (pakai) APBN. Jadi kita sinergi memaksimalkan aset-aset yang dua tahun ini tidak dimaksimalkan," pungkasnya.
Sebagai informasi, kunjungan ke Rusun Pasar Rumput turut dihadiri Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Pj. Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini