JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menandatangani memorandum of understanding (MoU) pengadaan 20.000 unit rumah subsidi untuk buruh di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Dalam MoU disepakati akan ada 100 unit rumah subsidi yang akan diserahkan secara simbolis terlebih dulu untuk para buruh pada 1 Mei 2025 mendatang atau saat peringatan Hari Buruh Internasional.
Rencananya penyerahan 100 unit rumah subsidi ini akan dihadiri oleh Presiden secara langsung.
KOMPAS.com/Dian Erika Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat menandatangani memorandum of understanding (MoU) pengadaan 20.000 unit rumah subsidi untuk buruh di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis (10/4/2025)."Bertepatan dengan hari buruh, kita akan serahkan 100 kunci buat buruh yang sudah berjuang. Nanti dikoordinasikan oleh Bapak Menteri Ketenagakerjaan dengan para serikat pekerja yang ada," kata Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait usai tanda tangan MoU bersama.
Maruarar bilang, 100 unit rumah yang akan diserahkan itu berlokasi di sekitar Jakarta.
Rumah-rumah tersebut akan terbagi di sekitar empat lokasi.
Sementara itu, Menaker Yassierli mengatakan, sebanyak 100 unit yang akan diserahkan baru merupakan tahap awal.
Ia yakin pengadaan rumah subsidi akan terus berlanjut sampai memenuhi target kuota yang ditetapkan. Terlebih karena jumlah buruh di Indonesia saat ini ada sekitar 200 juta.
"Tentu yang 1 Mei itu baru awalan. Dan saya yakin program ini akan berlanjut terus," kata Yassierli.
"Karena jumlah total bekerja atau buruh kita itu yang formal itu ada sekitar 60 juta. Kemudian yang total yang informal ada 140 juta. Jadi ini adalah total semua," tambahnya.
Dok. BP Tapera Ilustrasi rumah subsidiMaruarar mengatakan, pemerintah bakal menyediakan 2.000 rumah subsidi untuk para pengemudi (driver) transportasi online dari Gojek Indonesia.
Jumlah itu diperuntukkan bagi pengemudi ojek online (ojol) dan pengemudi roda empat.
"Buat Gojek ada, yang sopir roda dua, sopir roda empat (masing-masing) 1.000, 1.000 (unit). Nanti kami juga akan panggil Grab," ujar Maruarar di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Kamis (10/5/2025).
Maruarar menjelaskan, penyediaan rumah subsidi itu merupakan bagian dari arahan Presiden.
Menurutnya, untuk 2025 ini Presiden meminta ada alokasi 20.000 unit rumah subsidi untuk buruh. Kuota yang sama juga dialokasikan untuk rumah subsidi untuk nelayan, guru dan petani.
"Buat petani 20.000, buat nelayan 20.000, buat guru 20.000," ungkapnya.
Lalu alokasi rumah subsidi bagi bidan ada 10.000 unit, untuk tenaga kesehatan masyarakat ada 5.009 unit dan bagi perawat disediakan 15.000 unit.
"Dan kami juga akan bergerak ke segmentasi-segmentasi lainnya. Kemarin kami dengan Ibu Meutya (Menkomdigi Meutya Hafid), menteri yang mengurusi wartawan. Itu kita sudah persiapkan 1.000 rumah buat wartawan," lanjut Maruarar.
Ia menuturkan, apabila nanti diperlukan tambahan kuota rumah untuk segmentasi lain, maka pemerintah juga siap melakukan pengadaan. Sebab Presiden sudah mendukung agar rumah subsidi disediakan lebih luas.