KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai hari ini, Senin (6/1/2025) di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam APBN 2025, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menganggarkan dana program Makan Bergizi Gratis mencapai Rp 71 triliun.

Dengan anggaran itu, pemerintah menargetkan 20 juta penerima manfaat Makan Bergizi Gratis hingga akhir 2025.

Berikut rincian jadwal pembagian, menu makanan, dan lokasi penerapan program Makan Bergizi Gratis.

Jadwal Makan Bergizi Gratis

Pemerintah menargetkan program Makan Bergizi Gratis ditujukan bagi anak sekolah, anak di bawah lima tahun (balita), ibu hamil, dan ibu menyusui.

Diberitakan Kompas.com (9/10/2024), Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan, anak sekolah akan mendapatkan makanan gratis sesuai jadwal yang ditetapkan.

Setiap anak sekolah akan mendapatkan satu paket Makan Bergizi Gratis per hari dengan jadwal pembagian sebagai berikut:

• Pelajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai SD kelas II menerima makan gratis pukul 08.00
• Siswa SD kelas III sampai VI menikmati makanan bergizi gratis pukul 09.30
• Siswa SMP dan SMA mendapatkan jatah makan begizi gratis pada siang hari sekitar pukul 12.00.

Menu Makan Bergizi Gratis

Pemerintah menetapkan paket makanan program Makan Bergizi Gratis bernilai Rp 10.000 per porsi.

Mantan Direktur Pengembangan Bisnis dan Manajemen Portofolio ID FOOD, Dirgayuza Setiawan mengungkapkan, terdapat sejumlah menu makanan untuk program tersebut.

"Menu di Indonesia bakal berbeda, akan menyesuaikan dengan produksi di daerah masing-masing," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

Dirgayuza mengungkapkan, menu Makanan Bergizi Gratis terbagi menjadi 11 area sesuai studi yang dilakukan Badan Pangan Nasional.

Berikut rincian menu makanan gratis:

• Area 1 (sebagian besar Sumatera)
  • Karbohidrat: nasi
  • Lauk: daging ayam, tahu
  • Buah: pepaya, manggis
  • Sayur: kangkung
• Area 2 (Mentawai)
  • Karbohidrat: sagu, talas
  • Lauk: udang, ikan
  • Buah: pisang, nangka, durian
  • Sayur: daun pepaya
• Area 3 (Riau dan Bangka Belitung)
  • Karbohidrat: sagu
  • Lauk: udang, ikan
  • Buah: pepaya, durian, nanas
  • Sayur: kangkung, timun, terong
• Area 4 (Kalimantan)
  • Karbohidrat: Talas, singkong
  • Lauk: ikan, daging sapi
  • Buah: pisang, rambutan, jeruk
  • Sayur: wortel, kangkung, sawi hijau
• Area 5 (Banten dan Jawa tengah)
  • Karbohidrat: nasi, jagung
  • Lauk: daging ayam
  • Buah: pepaya, jeruk
  • Sayur: labu, buncis
• Area 6 (DI Yogyakarta dan Jawa Timur)
  • Karbohidrat: nasi, jagung, singkong
  • Lauk: udang, ikan, telur, daging
  • Buah: manga, alpukat, buah naga
  • Sayur: kol, kacang panjang, wortel
• Area 7 (Bali)
  • Karbohidrat: nasi
  • Lauk: ikan, tahu
  • Buah: salak, jeruk, pisang, mangga
  • Sayur: kangkung, sawi hijau, kacang hijau
• Area 8 (Nusa Tenggara Barat dan Timur)
  • Karbohidrat: jagung, sorgum
  • Lauk: daging sapi
  • Buah: jeruk, pisang, pepaya
  • Sayur: daun kelor, terong, pepaya
• Area 9 (Sulawesi)
  • Karbohidrat: jagung, sorgum
  • Lauk: daging sapi
  • Buah: jeruk, pisang, pepaya
  • Sayur: daun kelor, terong, pepaya
• Area 10 (Maluku)
  • Karbohidrat: sagu, jagung, singkong
  • Lauk: ikan, daging sapi
  • Buah: pisang, mangga, jeruk, pepaya
  • Sayur: pare, terong, kangkung
• Area 11 (Papua)
  • Karbohidrat: sagu, singkong, ubi jalar
  • Lauk: ikan, daging sapi, kacang-kacangan
  • Buah: matoa, alpukat, jambu biji, duku, mangga
  • Sayur: buncis, kembang pepaya.

Meski menu Makan Bergizi Gratis berbeda di setiap daerah, makanan yang diberikan tetap terdiri dari karbohidrat, lauk, buah, dan sayur.

Lokasi dapur Makan Bergizi Gratis

KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA Menu makanan bergizi gratis yang diterima siswa-siswi SMP Negeri 61, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025). Program ini dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional, Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan mengungkapkan, ada 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk memenuhi kebutuhan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis.

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut ada 3 juta anak-anak sekolah yang menjadi penerima program makan bergizi gratis (MBG) dari Januari hingga April 2025.

Ketua Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menuturkan, pihaknya akan melakukan evaluasi rutin setiap hari untuk program MBG yang mulai dilaksanakan hari ini.

"Tentu kami akan evaluasi setiap hari, dan seperti yang sudah kami sampaikan bahwa target kami dari Januari sampai April akan mencakup 3 juta penerima manfaat," kata Dadan di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Dadan mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan kepada BGN untuk menyakurkan MBG secara bertahap ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

"Pak Presiden (menyampaikan) agar tidak terlalu memaksakan hari ini seluruhnya. Tapi bertahap saja, jadi yang sudah siap dilaksanakan, bagi yang belum secara bertahap," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Dadan mengucapkan terima masih kepada Komisi IX DPR RI yang telah melakukan persetujuan untuk anggaran MBG senilai Rp 71 triliun.

"Dengan demikian, nanti uang itu akan masuk ke Badan Gizi Nasional dan dapat digunakan untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis," imbuh Dadan.

Dadan menuturkan, anggaran MBG Rp 71 triliun ini akan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Kami mendapatkan anggaran biaya tambahan di bulan Desember. Untuk uji coba di bulan Desember. Kemudian untuk 2025 sudah masuk APBN Rp 71 triliun," ujarnya.