Maruarar Sirait resmi ditunjuk sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Republik Indonesia di Kabinet Prabowo-Gibran. Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini ditunjuk Presiden Prabowo Subianto masuk di kabinet Merah Putih tadi malam.
"Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman," ujar Prabowo dalam pengumuman Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Minggu malam (20/10/2024).
Dilansir situs resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pria yang akrab disapa Ara ini berasal dari keluarga politisi. Ayahnya Sabam Sirait, merupakan politikus senior dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Keseriusannya di dunia politik terlihat dari pendidikan yang dia ambil. Ara menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Parahyangan, Bandung, pada tahun 1990-an. Selama menjadi mahasiswa, ia aktif bergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Selain itu, ia juga aktif sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Parahyangan,
Perjalanan politiknya dimulai dari bergabungnya dirinya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun 1999. Menjabat sebagai Anggota DPR RI di Komisi XI bidang Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Perbankan periode 2004-2009. Posisinya di Komisi XI bertahan hingga periode berikutnya yakni 2009-2014.
Lalu ia sempat menjadi Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga di DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada masa jabatan 2005-2010. Pada Pemilu 2019 dia kembali mencalonkan diri lagi sebagai anggota legislatif, tetapi tidak berhasil kembali ke Senayan.
Menutip dari detikSumut, nama Ara juga sempat terdengar saat dirinya menjadi salah satu orang dalam tim kampanye Joko Widodo pada Pilpres 2014 lalu.
Pria kelahiran Sumatera Utara, 23 Desember 1969 ini bukan hanya seorang politisi, dia juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Potenza Sinergi.
Pada Januari 2024 lalu, Ara mengumumkan dirinya telah berpisah dengan PDIP. Ia tidak mengungkapkan alasannya pamit dari partai yang telah bersamanya lebih dari 2 dekade. Ara kini bergabung dengan Partai Gerindra.
Maruarar Sirait adalah salah satu tokoh yang dipanggil menjadi calon menteri di Pemerintarahan Prabowo Subianto. Ini profil dari Maruarar. [714] url asal
Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, merupakan salah satu tokoh politik Indonesia yang dikenal dengan dedikasinya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Meski kini telah mengundurkan diri dari PDIP, perjalanan panjang Ara di dunia politik telah mewarnai dinamika perpolitikan tanah air.
Dikutip dari halaman resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Ara lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 23 Desember 1969, dari keluarga politisi. Ayahnya, Sabam Sirait, merupakan politikus senior dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Sejak kecil, Ara sudah terbiasa dengan lingkungan politik, sehingga tidak mengherankan jika ia kemudian mengikuti jejak sang ayah di dunia politik.
Maruarar Sirait pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI di Komisi XI untuk periode 2004-2009, serta menjadi Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga di DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada masa jabatan 2005-2010.
Pendidikan Ara ditempuh di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Parahyangan, Bandung, pada era 1990-an.
Di kampus inilah ia mulai menunjukkan ketertarikannya pada politik dengan aktif bergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Pengalamannya di organisasi ini memberikannya banyak wawasan tentang negosiasi, diskusi, serta dinamika politik. Selain itu, Ara juga aktif di Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Parahyangan, yang kemudian semakin memperkuat minatnya untuk terjun ke politik.
Karier Politik di PDIP
Ara memulai karir politiknya di PDIP pada tahun 1999. Pada Pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dan berhasil terpilih.
Ia ditempatkan di Komisi XI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan, dan Perbankan. Ara sukses mempertahankan kursinya di komisi yang sama pada Pemilu 2009 dan 2014.
Selain kiprahnya di legislatif, Ara juga memiliki peran penting dalam mendukung kampanye Joko Widodo pada Pilpres 2014. Namanya bahkan sempat disebut-sebut sebagai calon menteri dalam kabinet Jokowi.
Ara mengumumkan keputusannya untuk keluar setelah bergabung dengan partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri sejak tahun 1999. Ia menyatakan bahwa langkah tersebut diambil untuk mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat Pilpres 2014, Ara aktif dalam kampanye untuk Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP. Namanya juga sempat dibicarakan sebagai calon menteri dalam pemerintahan presiden terpilih, meskipun ia tidak dilantik sebagai menteri.
Setelah itu, Maruarar mencalonkan diri lagi sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019, tetapi tidak berhasil masuk ke parlemen.
Karier di Luar Politik
Selain terjun di dunia politik, Ara juga menggeluti dunia bisnis. Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Potenza Sinergi.
Ara juga memiliki pengalaman sebagai manajer Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) Universitas Parahyangan, Bandung, yang menambah daftar panjang perjalanan kariernya di luar dunia politik.
Pengunduran Diri dari PDIP
Keputusan Maruarar Sirait untuk mundur dari PDIP mengejutkan banyak pihak, mengingat kontribusinya yang besar bagi partai.
Ia menyatakan bahwa pengunduran dirinya adalah langkah untuk mengikuti jejak Presiden Joko Widodo, meski alasan lebih rinci terkait hal ini belum dijelaskan secara terbuka. Ara menutup babak panjang karier politiknya di PDIP setelah berjuang bersama partai tersebut sejak tahun 1999.
Kabar mengenai Ara yang masuk dalam bursa calon menteri Prabowo tentu menimbulkan tanda tanya, mengingat perbedaan ideologi antara Gerindra dan PDIP selama beberapa tahun terakhir.
Namun, dengan hubungan baik yang telah terjalin antara Jokowi dan Prabowo, serta kemungkinan besar Prabowo akan meneruskan beberapa program Jokowi, keterlibatan Ara dalam pemerintahan Prabowo bisa menjadi jembatan antara kedua kubu politik ini.
Dengan rekam jejak yang solid, Maruarar Sirait menjadi salah satu figur yang layak dipertimbangkan sebagai bagian dari pemerintahan Prabowo.
Meskipun perjalanan politiknya penuh dinamika, terutama dengan pengunduran dirinya dari PDIP, Ara tetap menjadi sosok yang dipercaya oleh banyak kalangan.