SUMENEP, KOMPAS.com - Sebanyak 150 siswa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah sehari sebelumnya sempat dihentikan.
Namun, jumlah siswa yang menerima makan bergizi gratis itu jauh lebih sedikit dari penerima sebelumnya yang mencapai 2.965 siswa, yang tersebar di 18 sekolah di wilayah Kecamatan Kota Sumenep.
Kepada Kompas.com, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mohammad Kholilur Rahman menyampaikan bahwa makan bergizi gratis sempat dihentikan karena ada alat pemasak nasi baru yang sedang diuji coba.
"Kemarin (dihentikan) karena ada barang baru yang harus ditestimoni," kata Kholilur dalam rilisnya kepada Kompas.com, Selasa (18/2/2025).
Kholilur menggarisbawahi bahwa mulai hari ini program makan bergizi gratis sudah kembali beroperasi.
Targetnya, yakni 150 siswa di Taman Kanak-Kanak (TK) Al Qadar, Desa Pandian, Kecamatan Kota, yang pada Desember 2024 juga menjadi salah satu sekolah tempat uji coba makan bergizi gratis itu.
Kholilur menyampaikan bahwa pada Rabu (19/2/2025) program makan bergizi gratis akan kembali diproduksi untuk semua siswa yang tersebar di 18 sekolah di wilayah Kecamatan Kota Sumenep.
"Hari Rabu besok akan kembali normal," ujar dia.
Sebelumnya, sejumlah kepala sekolah penerima makan bergizi gratis mengatakan bahwa program itu telah dihentikan, terhitung sejak Senin (17/2/2025).
Informasi itu disampaikan langsung oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Sumenep, Mohammad Kholilur Rahman, melalui grup WhatsApp yang berisi semua penerima makan bergizi gratis.
Saat dikonfirmasi, Kholilur membenarkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dihentikan karena ada kendala teknis di internal penyelenggara.
Namun, Kholilur tidak merinci apa kendala teknis yang dikatakannya sudah terjadi sejak satu pekan terakhir selama MBG.