Pemkot Mataram dukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo. Wali Kota siap refocusing anggaran untuk sukseskan program ini. [407] url asal
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemkot Mataram menyatakan kesiapan untuk berbagai biaya (sharing costs) untuk menjalankan program andalan Presiden Prabowo Subianto itu di Mataram.
"Kami tentu siap untuk mendukung program strategis nasional ini, yakni program MBG. Tentunya, kami harus konsultasi dahulu ke Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri). Dan itu (konsultasi) sudah dilakukan oleh Kepala Bappeda," kata Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, saat ditemui di Kantor DPRD Mataram, Senin (20/1/2025).
Menurut Mohan, ada kemungkinan pemenuhan program MGB di Mataram melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Pemkot Mataram. Mohan mengeklaim sudah menyampaikan kemungkinan itu di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mataram.
Mohan menegaskan Pemkot Mataram siap untuk melakukan refocusing anggaran untuk menyukseskan program MBG. "(Bisa) sharing anggaran juga, ya harus ada skala prioritaslah, ini sebagai sesuatu prioritas program strategis nasional, dan tentu harus kita lakukan," imbuh Mohan.
"Kalau misalkan ada program-program yang berkaitan dengan infrastruktur, barangkali mungkin bisa kami tunda dahulu. Yang penting program (MBG) bisa berjalan lebih dulu," jelas Mohan.
Sebagai informasi, simulasi program MBG di Mataram pekan lalu mendapatkan antusias positif dari para siswa. Sebanyak 3.115 anak dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah kejuruan (SMK) menerima manfaat program makan bergizi gratis ini di hari pertama dengan harga Rp 10 ribu per porsi.
Pelaksanaan program MBG di Mataram dilakukan secara bertahap. Program MBG di Mataram meliputi tiga kecamatan terlebih dahulu, yakni Kecamatan Selaparang, Mataram, dan Sekarbela. Program MBG ini nantinya menyasar sekitar 70 ribu pelajar, ibu hamil, dan menyusui di Mataram.
Program Makan Bergizi Gratis di Mataram dimulai 13 Januari 2025, menyasar 3.000-3.500 pelajar dan ibu hamil. Pemkot siap laksanakan program ini. [442] url asal
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dipastikan dimulai pekan depan. Program pemerintahan Prabowo Subianto itu diperkirakan menyasar sekitar 3.000 hingga 3.500 peserta peserta didik.
"Harusnya 6 Januari kemarin (dilaksanakan), jadinya program Makan Bergizi Gratis ini kami akan laksanakan pada 13 Januari 2025," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Mataram, Yusuf, saat ditemui detikBali di kantornya, Selasa (7/1/2025).
Menurut Yusuf, Disdik Mataram telah berkoordinasi dengan tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pusat yang meng-handle program MBG di Mataram.
"Hasil koordinasi, ada perwakilan SPPG yang sudah ditunjuk, yakni Kecamatan Selaparang, Kecamatan Sekarbela, dan Kecamatan Mataram (untuk mendapatkan manfaat dari program MBG). Untuk di Kecamatan Mataram, dapurnya ada di zipur TNI AD," imbuh Yusuf.
Program Makan Bergizi Gratis di Mataram akan menyasar 69 ribu hingga 70 ribu pelajar, mulai taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP). Tak hanya itu, program itu juga menyasar 10 persen ibu hamil dan menyusui di Mataram.
"Dari hasil audiensi tadi, satu dapur akan menjangkau 3.000-3.500 peserta yang akan menerima makanan bergizi gratis dari pemerintah pusat. Peserta didik yang akan menerima manfaat nanti adalah pelajar yang berada di radius 3 kilometer dari lokasi dapur," jelas Yusuf.
Sebelumnya, Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan Pemkot Mataram siap untuk melaksanakan program MBG. Mengingat, program ini merupakan program milik pemerintah pusat.
"Kami siap saja (dengan program MBG ini karena ini kebijakan nasional. Cuma kami memang belum menerima pola skenarionya seperti apa. Pada prinsipnya kami sangat siap," tegas Mohan.
Mohan berharap program Makan Bergizi Gratis ini bisa menjangkau seluruh anak-anak di Kota Mataram. "Mudah-mudahan bisa terjangkau dan memang harus sesuai dengan jangkauannya dan target kami di sini. Kami tunggu juklak juknisnya dulu," ungkap Mohan.