72 Pengusaha katering Kota Kediri jadi korban penipuan oknum Kelompok Masyarakat (Pokmas) sebagai penyedia program Makan Bergizi Gratis. Pokmas pun buka suara. [539] url asal
72 Pengusaha katering di Kota Kediri jadi korban dugaan penipuan oknum Kelompok Masyarakat (Pokmas) sebagai penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihak Pokmas pun buka suara.
Adalah Kelompok masyarakat (Pokmas) Manunggal Cipto Roso Kediri, yang dianggap menjadi kelompok yang mengumpulkan para pengusaha katering. Pihak Pokmas Manunggal Cipto Roso Kediri mengklarifikasi dugaan penipuan tersebut.
Pembina Pokmas Manunggal Cipto Roso Kediri, Nuriko Pramega, mengatakan organisasinya tersebut tidak pernah memungut biaya ke para sub koordinator pemilik katering yang ingin bergabung.
"Pokmas Manunggal Cipta Rasa itu tidak pernah memungut biaya apapun, terutama di sub. Sama sekali tidak ada. Jadi kita sendiri juga sangat terkejut dengan kejadian seperti ini, tiba-tiba ada protes dari mitra-mitra kami ada pungutan sebesar Rp 1 sampai Rp 2 juta," kata Nuriko, Minggu (29/12/2024).
Nuriko mengaku tindakan pemungutan uang tersebut diduga dilakukan oleh oknum pengurus sekretaris berinisial M. yang notabene juga menjadi koordinator pendataan sub koordinator di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Menurut dia, program pemerintah Makan Bergizi Gratis ini menjadi momentum para oknum untuk mengambil keuntungan pribadi.
Oknum tersebut mengambil kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara mengumpulkan sub-sub atau kemitraan pemilik katering menyambut program makan gratis inisiasi Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi ada oknum yang memanfaatkan hal ini untuk mengambil keuntungan dengan cara seperti apa, menarik iuran atau menarik jaminan dari para sub-sub yang ingin bergabung. Padahal di sini, di Pokmas Manunggal Cipta Rasa tidak pernah menarik apapun kepada sub-sub yang ingin bergabung," jelasnya.
"Jadi silakan kepada siapapun mitra-mitra yang pengin bergabung pada Manunggal Cipta Rasa silahkan mendata. Dan saya juga berharap sama teman-teman kalau ada yang datang mengatasnamakan pokmas Manunggal Cipta Rasa untuk lebih berhati-hati lagi," tambahnya.
Pihaknya menegaskan, tidak pernah datang ke rumah-rumah menawarkan untuk ikut bergabung seperti yang tersiar kabar di berbagai media.
Pokmas Manunggal Cipto Roso itu juga masih eksis berlokasi di Jalan Penanggungan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
"Pokmas juga tidak pernah menyatakan memenangkan tender dari Kodim, tidak ada. Pernyataan itu keluar dari oknum tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Puluhan pemilik katering makanan di Kota Kediri diduga tertipu ajakan sebagai suplier program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Para pemilik katering diharuskan membayar sejumlah uang jutaan rupiah sebagai bentuk jaminan keikutsertaan dalam suplier makanan dalam program pemerintah pusat tersebut.
Setidaknya ada sebanyak 72 pemilik katering yang mengatasnamakan ajakan pokmas, dengan uang jaminan terkumpul sekitar Rp 72 juta.
Sebanyak 72 pengusaha katering di Kota Kediri jadi korban penipuan penawaran penyedia makanan bergizi gratis. Para korban mengaku diiming-imingi kontrak 5 tahun.
Para korban mengaku mendapat iming-iming dari kelompok masyarakat (Pokmas). Tawaran itu membuat para korban tergiur karena juga mencatut nama perwira TNI di Kota Kediri.
"Kami tertarik karena ada kontrak 5 tahun kerja. Setelah ditawarkan ke ibu-ibu pemilik katering," kata salah satu pemilik ketering NM (45), Minggu (29/12/2024).
Karena hal ini, lanjut NM, dirinya juga ikut menawarkan kerjasama ke pengusaha katering lainnya. "Begitu saya tawari ibu-ibu mau gabung tanpa ada paksaan apapun," imbuhnya.
Menurutnya, para pemilik katering awalnya tak ditarik uang, namun seiring berjalannya waktu, ia dan pemilik katering disuruh membayar uang jaminan Rp 750 rib untuk per seribu kotak makanan.
"Kemudian hari berikutnya disuruh nambah Rp 250 ribu. Jadi per seribu kotak setiap pemilik katering yang gabung harus membayar Rp 1 juta," tandas NM.
Sebelumnya, puluhan pengusaha katering di Kota Kediri mengaku jadi korban penipuan. Mereka tertipu setelah tergiur ditawari jadi penyedia program makanan bergizi gratis.
Dari informasi yang dihimpun, modus penipuan itu berawal saat para korban diiming-imingi menjadi penyedia dari kelompok masyarakat (Pokmas) setempat.
Iming-iming itu rupanya membuat para korban tergiur. Sebab pokmas yang menawarkan juga mencatut nama petinggi TNI setempat.
Sedangkan modusnya, para korban diharuskan membayar uang muka Rp 1 juta sebagai jaminan keikutsertaan program unggulan pemerintah pusat tersebut.