Jakarta -
Properti di Serang, Banten semakin lama semakin ramai, apalagi di sektor perumahan subsidi. Rencananya, akan ada 6.000 unit rumah baru di lahan 70 hektare yang akan dibangun menjadi rumah subsidi secara bertahap.
Pengembang perumahan Pondok Taktakan Indah, PT Kawah Anugerah Properti berencana untuk mengembangkan proyek perumahan subsidi baru di Kota Serang, Banten tahun ini. Pengembangan tahap pertama akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektare, dengan rencana berikutnya ditargetkan hingga 70 hektare. Total rumah subsidi yang akan dibangun di proyek perumahan baru tersebut ditargetkan mencapai 6.000 unit secara bertahap.
"Lokasinya dekat dengan Pondok Taktakan Indah, tetapi lokasinya lebih strategis karena berada persis di pinggir jalan nasional. Sesuai dengan permintaan Pak Hirwandi (Hirwandi Gafar, Direktur BTN) saat diskusi di perumahan kami pada pertengahan Desember 2024 lalu, kami berkomitmen untuk membangun rumah subsidi yang lebih baik lagi dari produk yang sudah dibangun sebelumnya," ujar Direktur Utama PT Kawah Anugerah Properti M. Ridwan dalam keterangannya, dikutip dari Selasa (18/2/2025).
Kawah Anugerah Properti menargetkan pembangunan sebanyak 1.500 unit rumah bersubsidi pada tahun ini. Target tersebut dinilai realistis karena sangat bergantung kepada proses penyaluran kuota KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang di tahun 2025 disiapkan sebanyak 220.000 unit.
Sebagai informasi, perumahan Pondok Taktakan Indah yang dikembangkan PT Kawah Anugerah Properti menoreh prestasi gemilang dengan meraih anugerah BTN Awards 2025 sebagai Perumahan Subsidi dengan Inovasi Terbaik atau Best Innovative Subsidized Housing Project. Penghargaan ini diberikan sebagai bagian dari HUT BTN ke-75.
Ridwan berharap, dengan mendapatkan penghargaan tersebut dapat memotiviasi pihaknya untuk terus memberikan rumah subsidi yang berkualitas bagi MBR. Menurut Ridwan, kualitas bangunan dan infrastruktur kawasan merupakan hal yang penting. Sebab, saat pengembang memberikan kualitas yang baik, maka minat konsumen akan meningkat dan dapat mendongkrak penjualan.
"Kualitas produk rumah tentu menjadi yang paling penting. Dengan kualitas bangunan dan penataan kawasan yang baik, maka kedua belah pihak akan diuntungkan. Masyarakat ikut senang karena mendapatkan rumah bagus, apalagi rumah bersubsidi itu memakai anggaran negara melalui APBN, sehingga semua ketentuan yang diatur pemerintah wajib dilakukan," tegas pengusaha muda berusia 41 tahun tersebut.
Ridwan mengaku, dirinya memulai usahanya pada 2018 silam. Kala itu, ia menggunakan modal terbatas Rp 300 juta untuk menggarap lahan 9.000 meter persegi.
"Sejak awal, BTN telah membantu dan memberi support kepada saya dari mulai membiayai pembebasan lahan, operasional proyek, membayar kontraktor sampai dengan proses KPR bagi masyarakat. Saya sangat terbantu dengan BTN dan kini bisa terpilih menjadi salah satu pengembang perumahan subsidi terbaik di Indonesia," ujarnya.
(abr/zlf)