JAKARTA, KOMPAS.com - Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) hari ini, Kamis (23/1/2025), dimasak oleh para prajurit TNI Angkatan Laut (AL).

Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo mengatakan, para prajurit itu dilatih memasak oleh chef hotel berbintang untuk mensukseskan program MBG.

Hotel ini merupakan mitra TNI AL.

"Yang kemarin bekerja sama dengan salah satu hotel yang tadi sudah saya sampaikan, itu 18 (prajurit)," kata Krisno di atas KRI Banda Aceh-593, tempat pelaksanaan MBG Kolinlamil, Kamis.

Para prajurit ini adalah mereka yang bertugas di satuan maupun di kapal perang.

Setiap kapal, kata dia, akan ada 3-4 prajurit yang dikirim untuk "kursus" memasak di hotel berbintang.

"Ini standar yang harus dipenuhi oleh anak-anak. Ini yang saya harapkan dengan kerjasama tadi, pengetahuan prajurit kita juga akan bertambah," ungkapnya.

Krisno menyatakan bahwa kursus memasak para prajurit TNI AL ini tidak hanya dilakukan ketika MBG.

Kursus semacam ini juga dilakukan untuk digunakan pada saat perbantuan bencana alam.

"Tidak (tidak hanya untuk MBG). Jadi memang begini, kita mengikuti perkembangan zaman. Jadi, kita kapal ini selain sebagai tugas operasi militer untuk perang, juga operasi militer selain perang," tutur Krisno.

"Salah satunya adalah pada saat bencana alam, pada saat mengantar pengungsi. Juga kemarin mengantar bantuan ke Palestina. Juga Angkut Lebaran. Kalau memang chef ini hanya mendapatkan pengetahuan ataupun juru masak kapal ini, mendapatkan pengetahuannya ini di lembaga pendidikan saja, ini tidak akan berkembang," sambung dia.

Oleh karena itu, Krisno mengaku tak heran jika anak-anak penerima MBG Kolinlamil hari ini bilang makanan yang dihidangkan terasa sedap.

Namun, menurutnya, tidak hanya rasa sedap yang ditekankan pada makanan, melainkan juga tidak mengandung pengawet.

"Bagaimana mengolah makanan ini menjadi menarik. Kalau kita lihat, lahap sekali. Begitu saya tanya (ke anak-anak), 'Makannya enak ya?'. Enak banget, katanya gitu," katanya.

"Berarti rasanya sudah kena, tetapi saya juga menekankan tidak menggunakan pengawet, tidak menggunakan penyedap rasa, harus low sugar, gulanya rendah," pungkas dia.