Jakarta -
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath menanggapi sikap politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait atau Ara, yang membuka sayembara senilai Rp 8 miliar bagi siapa saja yang bisa menangkap buron kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku. Rano menyebutkan tak ada yang dilanggar dari keputusan Maruarar tersebut.
"Sebetulnya nggak ada masalah karena emang nggak ada aturan yang melarang sayembara dan lainnya," kata Rano di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Rano menyebutkan hal ini bisa menjadi motivasi bagi KPK untuk bergerak cepat menuntaskan kasus itu. Dia menilai hal ini semestinya menjadi pemantik bagi lembaga antirasuah itu.
"Mungkin jadi satu motivasi bagi pimpinan KPK yang baru ke depan untuk menjadi target, PR-PR perkara yang lama bisa diselesaikan," tambahnya.
Sayembara itu beredar viral di media sosial X, seperti dilihat detikcom, Kamis (28/11). Tampak dalam video itu Maruarar Sirait awalnya menanti buku berjudul 'Politik Itu Suci' yang sempat dijanjikan akan diberikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Maruarar kemudian mengungkit soal kasus di Indonesia yang melibatkan orang-orang besar. Dia mengatakan kasus Harun Masiku.
"Saya juga memang melihat ya itu akan saya gunakan energi misalnya untuk membantu dan menggerakkan jaringan saya untuk misalnya ada satu kasus besar yang saya lihat itu akan libatkan orang-orang besar di republik ini yang menyangkut Harun Masiku. Harun Masiku itu siapa sih kok bertahun-tahun nggak bisa ditangkap?" ucap Maruarar seperti dalam video viral.
Maruarar pun menjanjikan Rp 8 miliar bagi siapa pun yang bisa menangkap Harun Masiku. Maruarar mengaku heran lantaran Harun Masiku sampai saat ini masih jadi buron.
"Ya, saya akan kasih bonus bagi yang bisa tangkap Harun Masiku Rp 8 miliar uang pribadi saya, supaya semangat, supaya tidak ada di negara ini yang kebal hukum ya. Saya gunakan berkat dari Tuhan itu untuk memberantas korupsi di Indonesia. Yuk, Mas Hasto, kita cari Harun Masiku sama-sama ya, supaya jelas terang benderang ya," ujar dia.
"Kenapa sih Harun Masiku bisa menghilang? Siapa yang menghilangkan? Kasus apa yang di belakang dia? Apa yang dia urus? Gitu ya, Mas Hasto. Politik itu suci, membela yang benar, membantu yang lemah, dan membongkar kasus-kasus besar yang selama ini tertutup," sambungnya.
(dwr/idn)