Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten perunggasan seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) bergerak lesu saat Program Makan Bergizi Gratis bergulir pada pekan ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham JPFA turun 2,13% pada perdagangan hari ini, Rabu (8/1/2025) ke level Rp1.835 per lembar. Harga saham JPFA pun melemah 5,17% dalam sepekan.
Emiten unggas lainnya PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) mencatatkan harga saham yang stagnan pada perdagangan hari ini di level Rp765 per lembar. Adapun, harga saham MAIN turun 1,92%.
Akan tetapi, harga saham CPIN menunjukan penguatan. Pada perdagangan hari ini, harga saham CPIN naik 0,21% ke level Rp4.830 per lembar. Harga saham CPIN juga naik 1,26% dalam sepekan.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sejak pekan lalu, pergerakan harga saham JPFA dan MAIN berada dalam tren pelemahan atau bearish.
"Secara teknikal [harga saham JPFA dan MAIN] sudah ter-priced in sejak tahun lalu seiring dengan persiapan program makan bergizi gratis," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (9/1/2025).
Alhasil, ketika program makan bergizi telah bergulir, terjadi konsolidasi pada saham JPFA dan MAIN.
Program makan bergizi gratis dari pemerintah memang telah bergulir pada awal pekan ini. Pada Januari 2025, pemerintah mulai menjalankan program secara masif di 923 titik. Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025.
Menurut Nafan, program makan bergizi gratis akan memberikan sentimen positif terhadap emiten unggas, sebab permintaan akan produk pangan meningkat. Ke depan, saham emiten unggas seperti JPFA dan MAIN juga masih potensial seiring dengan berjalannya program andalan Presiden RI Prabowo Subianto itu.
"Diharapkan dengan bergulirnya program makan bergizi gratis, kinerja fundamental [emiten unggas] juga akan lebih optimum," ujar Nafan.
Selain itu, pergerakan harga saham emiten unggas ke depan menurutnya akan dipengaruhi harga ayam hidup dan penguasaan bibit ayam atau day old chicken (DOC). Nafan merekomendasikan beli untuk JPFA dengan target harga Rp2.370 per lembar. Lalu, MAIN direkomendasikan beli dengan target harga Rp895 per lembar.
Dalam kesempatan terpisah, Tim Riset Samuel Sekuritas menjelaskan kenaikan harga jagung dengan curah hujan yang tinggi di seluruh Indonesia, yang menghambat kegiatan panen memengaruhi bisnis emiten perunggasan.
Namun, Samuel Sekuritas memproyeksikan emiten perunggasan akan meraup margin positif untuk kinerja keuangan 2024 di semua segmen, didorong oleh pemangkasan pasokan serta harga bahan baku yang lebih rendah.
"Kemudian, didukung oleh kebijakan pemerintah yang menguntungkan, termasuk program makan bergizi gratis dan pengurangan kuota impor," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas.
Samuel Sekuritas merekomendasikan beli untuk CPIN dengan target harga Rp5.900. Lalu, JPFA direkomendasikan beli dengan target harga Rp2.400. Kemudian, MAIN direkomendasikan beli dengan target harga Rp1.700.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 22 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk JPFA. Target harga saham JPFA berada di level Rp2.332 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Lalu, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 17 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk CPIN. Sebanyak tiga sekuritas merekomendasikan hold dan satu sekuritas merekomendasikan sell. Target harga saham CPIN berada di level Rp6.138 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Selain itu, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak satu sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk MAIN. Sebanyak dua sekuritas merekomendasikan tahan. Target harga saham MAIN berada di level Rp1.200 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Program makan bergizi gratis yang akan bergulir tahun depan dinilai akan mendongkrak kinerja bisnis emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA). [774] url asal
Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja harga saham emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) tercatat moncer pada tahun ini seiring dengan sentimen keterlibatan dalam program makan bergizi gratis. Bagaimana kemudian prospeknya pada 2025 saat program andalan pemerintah itu bergulir?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga JPFA turun 1,05% pada perdagangan Selasa (24/12/2024) ditutup di level Rp1.890 per lembar. Namun, harga saham JPFA telah menguat 7,39% dalam sebulan perdagangan dan melesat 20,77% dalam tiga bulan perdagangan terakhir. Alhasil, harga saham JPFA telah melonjak 61,54% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Analis NH Korindo Sekuritas Ezaridho Ibnutama dalam risetnya menjelaskan moncernya kinerja saham JPFA tahun ini sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan.
Berdasarkan laporan keuangan, JPFA mengantongi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,09 triliun pada kuartal III/2024, melonjak 123,58% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun, penjualan neto JPFA juga tumbuh 9,29% yoy menjadi Rp41,28 triliun per kuartal III/2024.
Selain itu, moncernya kinerja saham JPFA didorong oleh sentimen positif program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden RI Prabowo Subianto. Program tersebut akan mulai digelar pada Januari 2025.
Pemerintah menargetkan penerima program makan bergizi gratis dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027 mendatang.
Pada Januari 2025, pemerintah akan mulai menjalankan program secara masif, mulai dari 923 titik. Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025.
Ezaridho pun menilai saham JPFA masih prospektif pada 2025. NH Korindo Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk JPFA dengan target harga yang telah dinaikkan menjadi Rp2.500 dari sebelumnya Rp2.100.
"Dengan kolaborasi Japfa bersama pemerintahan Prabowo untuk mengimplementasikan uji coba program makan siang gratis bergizi, perusahaan diperkirakan akan memperoleh kontrak business-to-government [B2G] yang signifikan dalam waktu dekat," tulis Ezaridho dalam risetnya dikutip Bisnis pada Kamis (26/12/2024).
Namun, ada tantangan pada saham JPFA di antaranya harga-harga komoditas pangan yang dapat meningkat seiring dengan ancaman perang daging yang dapat menyebabkan inflasi.
Sebelumnya, Tim Riset Panin Sekuritas juga menilai program makan bergizi gratis memberikan sentimen positif bagi saham-saham unggas seperti JPFA. Program ini diperkirakan membutuhkan 1,2 juta ton daging ayam per tahun pada 2029, dengan perkiraan penyerapan konsumsi tahun ini sekitar 500.000 ton.
"Program makan bergizi gratis akan meningkatkan konsumsi daging ayam di Indonesia yang saat ini sekitar 3,7 juta ton, sementara produksi 3,8 juta ton," tulis Tim Riset Panin Sekuritas pada beberapa waktu lalu.
Program makan bergizi gratis juga dinilai akan mendongkrak kinerja bisnis sejumlah emiten terkait, seperti JPFA. "Kami perkirakan kinerja positif ini akan berlanjut di 2025, didukung oleh perbaikan struktural di industri serta inovasi dan efisiensi yang terus dilakukan," tulis Tim Riset Panin Sekuritas.
Panin Sekuritas sendiri merekomendasikan buy untuk JPFA dengan target harga yang dinaikan ke level Rp2.400 per lembar.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis menunjukan bahwa sebanyak 21 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk JPFA. Target harga saham JPFA berada di level Rp2.302,67 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Japfa (JPFA)
Peluang Dongkrak Kinerja Bisnis
Head of Business Development & Strategy Japfa Gabriella Santosa telah mengatakan terkait program makan bergizi gratis dari pemerintah pada tahun depan, Japfa terus membuka peluang kerja sama serta keterlibatan. Kemudian, seiring dengan keterlibatan tersebut, menurutnya kinerja bisnis pun bisa terdongkrak.
"Akan otomatis alami terjadi [peningkatan kinerja bisnis] ketika program makan bergizi gratis bisa meningkatkan konsumsi. Pasti ada peningkatan kinerja," ujarnya setelah acara seminar bertajuk JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security pada Kamis (5/12/2024) di Jakarta.
JPFA sendiri memiliki produk unggulan berupa produk olahan yang selaras dengan penyediaan bahan baku program makan bergizi gratis dari pemerintah, seperti daging ayam, telur ayam, hingga susu.
Tahun ini, JPFA pun tengah dalam upaya strategis memperkuat segmen hilirnya yaitu melakukan ekspansi dan pengembangan pasar, khususnya pada daerah-daerah yang masih memiliki potensi pasar yang besar.
Selain itu, perseroan memperluas distribusi penjualan produk dengan melakukan penetrasi ke pasar tradisional. Hal ini sejalan dengan sinergi yang dilakukan dengan menggabungkan distribusi produk-produk olahan. JPFA juga akan melakukan berbagai program promosi untuk menjaga loyalitas konsumen.
Dalam menjalankan upayanya tersebut, JPFA telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2 triliun pada 2024.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) pun terus menyelaraskan kemungkinan kerja sama terkait program makan bergizi gratis yang di gagas Presiden Prabowo Subianto. [527] url asal
Bisnis.com, JAKARTA – Program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan mulai berlangsung pada 2 Januari 2025. Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) pun terus menyelaraskan kemungkinan kerja sama terkait program tersebut.
Head of Business Development & Strategy JAPFA Gabriella Santosa mengatakan sejauh ini Japfa masih dalam proses memahamkan program makan bergizi gratis yang saat ini dirancang pemerintah. Apabila telah jelas, Japfa kemudian akan langsung menyelaraskan dengan kemungkinan peluang kerja sama atau keterlibatan dalam program tersebut.
"Kami sudah konsisten sampaikan, kami support apa saja bentuknya. Sebenarnya kami dalam posisi menunggu detailnya," ujar Gabriella setelah seminar bertajuk JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security pada Kamis (5/12/2024) di Jakarta.
Adapun, ia menjelaskan sejauh ini, Japfa menilik berbagai kemungkinan peluang keterlibatan atas program makan bergizi gratis. "Kami lihat posisi kami untuk koordinator kemitraan dari sisi produksi," tutur Gabriella.
Japfa pun menurutnya bisa memastikan keamanan dari bahan baku pangan yang digunakan dalam program makan bergizi gratis.
"Kami juga bisa bantu pemerintah, desain agar tidak terlalu banyak layer atau rantai pasok makanan, jadi kami efisienkan," ujar Gabriella.
Japfa (JPFA)
Sebelumnya, Japfa telah menggaet Yayasan Edufarmers bersama Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan, Universitas Indonesia (PKGK UI) dalam melakukan studi terkait makan bergizi gratis.
Dalam pelaksanaannya, lebih dari 1.000 anak sekolah dasar, taman kanak-kanak dan balita mendapatkan makanan bergizi pada periode Mei-Juni 2024 lalu. Pelaksanaannya menyasar lima kota yakni Padang, Sragen, Mempawah, Malang dan Makassar dengan wilayah cakupan studi meliputi daerah sekitar unit operasional Japfa.
Studi tersebut menguji tiga model pemberian makan bergizi, yakni ready to rat (RTE), ready to cook (RTC) dan swakelola. Studi juga bertujuan melihat efektivitas setiap model sekaligus memantau proses produksi, pemenuhan kebutuhan gizi, hingga distribusinya.
JPFA sendiri memiliki produk unggulan berupa pangan olahan seperti daging ayam, telur ayam, hingga susu. Tahun ini, JPFA tengah dalam upaya strategis memperkuat segmen hilirnya yaitu melakukan ekspansi dan pengembangan pasar, khususnya pada daerah-daerah yang masih memiliki potensi pasar yang besar.
Selain itu, perseroan memperluas distribusi penjualan produk dengan melakukan penetrasi ke pasar tradisional. Hal ini sejalan dengan sinergi yang dilakukan dengan menggabungkan distribusi produk-produk olahan. JPFA juga akan melakukan berbagai program promosi untuk menjaga loyalitas konsumen.
Dalam menjalankan upayanya tersebut, JPFA telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2 triliun pada 2024.
Sebagaimana diketahui, program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mulai berlangsung pada 2 Januari 2025.
Program itu direncanakan menyasar ibu hamil, ibu menyusui, anak balita dan seluruh anak sekolah dari mulai dari PAUD hingga SMA negeri maupun swasta. Sasaran lokasinya juga akan mencapai seluruh Indonesia, dengan suplai bahan dipasok secara lokal.
Pemerintah menargetkan penerima program makan bergizi gratis dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027 mendatang.
Pada Januari 2025, pemerintah akan mulai menjalankan program secara masif, mulai dari 923 titik. Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025.
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten semen berpotensi mendapatkan katalis positif dari rencana program 3 juta rumah yang diusung Prabowo Subianto. Kebijakan Presiden Terpilih tersebut dapat meningkatkan permintaan semen terutama bagi pemain tingkat-1.
Analis Sucor Sekuritas Yoga Ahmad Gifari mengatakan, pemerintahan baru telah menetapkan rencana ambisius untuk membangun 3 juta unit rumah baru setiap tahun guna mengatasi kekurangan perumahan nasional (bakclog). Inisiatif ini bertujuan untuk membangun 2 juta rumah di daerah pedesaan dan 1 juta di daerah perkotaan setiap tahun.
Pembangunan perumahan pedesaan akan diberikan kepada kontraktor menengah, usaha kecil dan menengah (UKM), koperasi, dan badan usaha milik desa (BUMDes). Sementara proyek perumahan perkotaan akan terbuka untuk semua kontraktor, baik domestik maupun internasional.
Yoga berpendapat, rencana pembangunan perumahan baru seharusnya akan mendorong permintaan semen. Hal itu mengingat pula rencana pembangunan 3 juta unit rumah setiap tahun tersebut jumlahnya 3 kali lebih besar dari program Jokowi untuk membangun 1 juta rumah baru per tahun.
‘’Kami mengantisipasi bahwa inisiatif pemerintah baru membangun 3 juta unit rumah dapat meningkatkan permintaan semen lebih lanjut,’’ kata Yoga dalam riset tertanggal 21 Oktober 2024.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memandang, harga saham emiten semen secara umum masih dalam keadaan datar (sideways). Secara teknikal, fase downtrend saham terpantau masih tertunda.
Namun, kebijakan pemerintah baru yang memiliki rencana membangun 3 juta unit rumah per tahun semestinya dapat meningkatkan performa emiten semen. Dengan rencana ambisius tersebut, maka masalah backlog perumahan dan kelebihan pasokan (oversuypply) semen dapat teratasi.
Perusahaan semen besar seperti INTP dan SMGR tentunya akan menjadi penerima manfaat utama karena memiliki kapasitas besar sebagai pemain di industri semen. Di sisi lain, stimulus dari pemerintah terkait program perumahan tersebut dapat berdampak positif bagi masyarakat.
‘’Semestinya program 3 juta rumah menjadi katalis positif yang akan meningkatkan permintaan pada semen dan bahan material lainnya, karena untuk saat ini kondisi semen masih dalam keadaan oversupply,’’ ucap Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (17/11).
Menurut Yoga, asumsi setiap rumah tipe 36 membutuhkan 3 ton semen, maka total peningkatan permintaan yang diproyeksikan dari program baru ini dapat mencapai 1 juta ton (2 juta unit dikalikan 3 ton), yang mewakili 9,4% dari total penjualan semen pada tahun 2023.
Oleh karena itu, rencana pembangunan rumah lebih banyak dapat menjadi pendorong yang substansial bagi produsen semen, khususnya mereka yang memiliki pangsa pasar yang kuat dan keberadaan yang mapan di Indonesia.
Hanya saja, Yoga menilai bahwa realisasi program ini mungkin memerlukan waktu untuk terwujud, dan risiko pelaksanaan harus dipertimbangkan dengan saksama. Selain itu, kelebihan pasokan atau oversupply yang sedang berlangsung di industri semen Indonesia dapat menghadirkan risiko Average Selling Price (ASP) yang signifikan.
Dengan kondisi oversupply, para pemain semen utama mungkin merespons dengan meluncurkan merek lapis-2 sebagai merek tandingan untuk bersaing dengan pemain semen yang lebih kecil.
Manuver strategis dari peluncuran merek tandingan bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar, tetapi dapat menyebabkan penurunan harga jual rata-rata (ASP) dan menekan margin. Namun, dalam jangka panjang, Sucor Sekuritas melihat strategi merek tandingan ini dapat memaksa para pemain lapis-2 untuk lebih fokus pada kualitas dan dapat menaikkan harga.
Secara keseluruhan, Yoga menegaskan kembali pandangan positif untuk emiten sektor semen. Perusahaan semen berpotensi mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang kuat yang didorong oleh peningkatan daya beli. Selain itu, valuasi yang lebih rendah dapat memberikan risiko penurunan yang lebih rendah.
Dia menyukai INTP sebagai pilihan utama karena potensi dividennya yang melebihi rasio pembayaran >100%, sehingga menawarkan imbal hasil 6-7%. Dimasukkannya semen Grobogan juga dapat memberikan manfaat besar bagi INTP untuk memperkuat kehadiran di Jawa Tengah & Jawa Timur dan efisiensi biaya di masa mendatang.
Semen Indonesia (SMGR) juga layak dicermati karena valuasi yang menarik dengan EV/EBITDA hanya 5,0x dan prospek pertumbuhan laba sebesar 12% CAGR selama 5 tahun ke depan karena didorong oleh penurunan beban bunga (interest expenses).
Yoga merekomendasikan Buy untuk INTP dan SMGR dengan target harga masing-masing sebesar Rp 8.900 per saham dan Rp 5.400 per saham. Sedangkan, Nafan menyarankan Hold untuk INTP dan SMGR dengan target harga masing-masing Rp 7.125 per saham dan Rp 3.480 per saham.
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Program 3 juta unit rumah per tahun oleh pemerintahan Prabowo Subianto akan memoles kinerja emiten sektor semen. Proyek ambisius tersebut diperkirakan akan meningkatkan permintaan semen hingga 5 tahun ke depan.
Menurut Analis CGS CIMB Sekuritas Bob Setiadi, pelaksanaan program 3 juta rumah tersebut masih berisiko besar. Namun, keberhasilan pelaksanaannya dapat menambah 7% permintaan semen domestik di tahun 2025.
Apabila berkaca dari program Presiden petahana Jokowi sebelumnya yakni membangun 1 juta rumah per tahun, maka tambahan 2 juta rumah per tahun dari pemerintahan Prabowo tentunya akan meningkatkan permintaan bahan bangunan.
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, total pembangunan rumah di bawah program pemerintah Indonesia mencapai 1,15 juta unit per tahun pada tahun 2021-2023. Ini berarti keberhasilan pelaksanaan program 3 juta rumah akan menambah 1,85 juta total rumah baru setiap tahunnya.
Bob menuturkan, membangun rumah sederhana tipe 36 di Indonesia sendiri membutuhkan 2-3 ton semen per rumah. Dengan asumsi tidak ada pengurangan anggaran infrastruktur negara, maka program perumahan 3 juta akan meningkatkan permintaan semen domestik Indonesia sekitar 4,6 juta ton per tahun atau peningkatan 7% dalam permintaan semen domestik di 2025.
Adapun latar belakang dari program 3 juta rumah per tahun yang diusung Prabowo untuk mengatasi masalah perumahan nasional. Backlog atau kesenjangan antara jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat dengan jumlah rumah yang telah dibangun saat ini diperkirakan mencapai sekitar 10 juta unit.
Inisiatif program membangun 2 juta rumah di daerah pedesaan dan 1 juta di pusat kota setiap tahun tersebut diharapkan bisa meningkatkan ekonomi lokal, sekaligus menambah 14 juta lapangan pekerjaan baru.
Bob memaparkan, untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintahan baru sedang menjajaki penghapusan pajak properti yang saat ini PPN 11% dan pajak perolehan tanah & bangunan 5%. Selain itu, pemerintah memisahkan Perumahan Rakyat sebagai kementerian yang berdiri sendiri.
Ada juga pembicaraan oleh pemerintah yang akan datang tentang potensi insentif pajak untuk masyarakat berpenghasilan menengah-bawah. Di samping itu, penyaluran kredit perumahan bersubsidi akan bermanfaat untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
‘’Kami mempertahankan Overweight pada sektor semen karena ekspektasi pemulihan volume domestik di tengah perbaikan daya beli masyarakat kelas bawah,’’ ungkap Bob Setiadi dalam riset 1 November 2024.
Bob memperkirakan, setiap peningkatan 1% dalam konsumsi semen domestik akan menghasilkan peningkatan 3% dalam laba bersih emiten semen yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada tahun 2025.
Selain emiten semen, penerima manfaat potensial lainnya dari program 3 juta rumah ini yakni emiten cat, keramik, dan ritel bahan bangunan. Perusahaan properti dan perbankan juga potensial karena diguyur oleh insentif perumahan terutama pada masyarakat kelas menengah bawah.
Dari sisi kinerja, Indocement (INTP) membukukan laba bersih kuartal ketiga sebesar Rp 621 miliar yang meningkat 216% QoQ dan 9.2% YoY. Hasil tersebut menjadikan laba bersih atau bottom line INTP menjadi Rp 1,1 triliun atau lebih rendah 16.7% YoY selama periode Januari – September 2024.
Pendapatan INTP di sembilan bulan tahun ini secara umum juga sejalan dengan estimasi sebesar Rp13,3 triliun atau bertumbuh 3% YoY. Sementara, margin EBITDA meningkat menjadi 15.3% di kuartal ketiga yang menandai peningkatan margin kuartalan secara tahunan untuk pertama kalinya sejak INTP berkonsolidasi dengan Semen Grobogan pada Desember 2023.
Sedangkan, Semen Indonesia (SMGR) membukukan laba bersih kuartal ketiga sebesar Rp 218 miliar yang melesat 636% QoQ dan -74% YoY. Hasil tersebut menghasilkan laba bersih SMGR sebesar Rp720 miliar yang lebih rendah 58% YoY selama Januari – September 2024.
Pendapatan SMGR juga terpantau turun 7% YoY menjadi Rp9.9 triliun pada kuartal ketiga, meskipun bertumbuh 23% QoQ. Sebagian besar lesunya pendapatan disebabkan oleh penurunan volume penjualan sebesar 9% YoY menjadi 10.3 juta ton, efek penurunan -5% YoY pada volume domestik dan -30% YoY pada volume ekspor.
Bob menyarankan Add untuk INTP dan SMGR dengan target harga masing-masing sebesar Rp 8.600 per saham dan Rp 5.300 per saham. Risiko negatif dari rekomendasi ini adalah melemahnya permintaan semen, perubahan yang tidak menguntungkan dalam kebijakan DMO, penerapan pajak karbon, serta penerapan peraturan pengenaan muatan berlebih pada truk atau ODOL.