Setelah sempat terkendala dinamika politik pada tahun sebelumnya, kini bisnis properti diyakini bangkit kembali

Makassar (ANTARA) - Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Sulawesi Selatan, Khoiruman, optimistis tahun 2025 menjadi momentum kebangkitan sektor perumahan dan ekonomi yang ditandai dengan permintaan hunian premium yang terus naik perlahan.

"Setelah sempat terkendala dinamika politik pada tahun sebelumnya, kini bisnis properti diyakini bangkit kembali," kata Khoiruman di Makassar, Sulsel, Minggu.

Sikap optimistis itu sejalan dengan pemerintah yang memberikan dukungan nyata melalui kebijakan baru, seperti penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta pembentukan kementerian khusus yang menangani sektor perumahan.

"Mencermati kondisi tersebut, Summarecon Mutiara Makassar (SMM) yang bergerak di sektor properti memperkenalkan hunian eksklusif terbarunya yang berlokasi strategis melalui exit Pintu Tol yang dekat dengan bandara dan Pelabuhan Makassar," kata Executive Director Summarecon Mutiara Makassar, Indra Widjaja Antono.

Hunian tersebut adalah Onyx Residence untuk menjawab tingginya permintaan hunian premium keluarga di Kota Makassar.

Sejak dikembangkan pada tahun 2018, Summarecon Mutiara Makassar telah meluncurkan lima klaster hunian, yaitu Jade Residence, Beryl Residence, Crystal Residence, The Topaz Residence, dan The Morizen yang bekerjasama dengan developer ternama Jepang, Sumitomo Forestry.

"Onyx Residence mengusung konsep arsitektur kontemporer sehingga menciptakan hunian yang terasa aman dan nyaman," kata Indra.

Selain itu, juga mengedepankan konsep ramah lingkungan dengan adanya ruang multifungsi dengan kenyamanan privasi serta bukaan ruang yang memperlancar sirkulasi udara dan pencahayaan langsung dengan void yang tinggi.

Dalam waktu dekat juga segera hadir restoran fine dining yang menawarkan menu otentik Indonesia yaitu Restoran Plataran Summarecon Mutiara Makassar dan beragam komersial lainnya serta International Chain Hotel.

Kehadiran berbagai fasilitas penunjang kawasan terpadu seperti pasar modern, sekolah berkualitas hingga pusat perbelanjaan akan menjadikan kawasan menjadi semakin hidup sehingga kebutuhan penghuni akan dapat dipenuhi tanpa harus keluar dari kawasan.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Summarecon Agung Tbk dan pengembang asal Jepang Sumitomo Forestry secara resmi memulai pembangunan The Morizen di Summarecon Mutiara Makassar.

Executive Director Summarecon Mutiara Makassar Indra W Antono mengatakan, setelah diperkenalkan kepada publik pada akhir Mei 2024, The Morizen mulai dibangun dalam waktu 24 bulan.

"Kami berharap pembangunannya lancar dan bisa diserahterimakan kepada konsumen tepat waktu pada Juni 2026, sesuai dengan komitmen yang selalu dilakukan oleh Summarecon," ujar Indra dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (29/11/2024).

Direktur PT Sumitomo Forestry Indonesia Toyosada Shima menambahkan, The Morizen adalah proyek kerja sama antara developer lokal, nasional, dan internasional.

"Kami berkomitmen proyek ini akan diserahterimakan tepat waktu dengan kualitas tinggi. Bukan hanya untuk rumah contoh, tetapi untuk semua unit di dalam cluster. Pembangunan dimulai sejak groundbreaking," imbuh Toyosada.

Summarecon Mutiara Makassar dan Sumitomo Forestry menunjuk Takahiro Fuwa, arsitek ternama di Jepang untuk mendesain The Morizen.

Takahiro Fuwa mengimplementasikan desain tradisional dari Jepang yaitu ‘Shakkei’.

Konsep ini dapat dilihat dari desain lanskap yang menggabungkan bagian taman dengan alam sebagai objek latar belakang, sehingga ada kesan seimbang antara rumah dan alam.

Takahiro Fuwa memadukan antara desain Jepang dengan budaya Indonesia pada bagian atapnya, sehingga memberikan kesan modern dan unik namun tetap menyesuaikan dengan cuaca tropis di Indonesia.

Berkonsep ramah lingkungan, The Morizen menekankan pada penghematan energi dan konsumsi air serta bahan material ramah lingkungan.

The Morizen telah tersertifikasi EDGE yang dikeluarkan oleh International Finance Corporation (IFC), bisa menghemat 20 persen konsumsi energi dan air, serta karbon yang terkandung dalam bangunan jika dibandingkan dengan rata-rata bangunan lainnya.

Hunian eksklusif ini hadir dengan empat pilihan tipe hunian, yakni tipe Nara (12x20), tipe Keyaki (10x20), tipe Hiiragi (10x18), dan tipe Yanagi (8x18).

Sebagai bagian dari kawasan Summarecon Mutiara Makassar, The Morizen dapat diakses melalui Exit Tol Ir. Sutami KM 8, dan berjarak 15 menit dari tengah Kota Makassar.

Summarecon Mutiara Makassar sendiri dikembangkan di atas lahan seluas 500 hektar, dengan kondisi lahan berbukit, dilewati oleh sungai yang dikelilingi hutan mangrove, hingga pantai barat pesisir Makassar.