Tanggul Sungai Kaligawe di Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, Klaten longsor dihantam banjir. Longsoran tanggul sepanjang sekitar 20 meter itu mengancam permukiman warga di sekitarnya.
"Jika tanggul ini putus bisa mengakibatkan 3 sampai 4 dusun bisa terendam. Ini kita tangani sementara dengan sak pasir," jelas Kades Kupang, Sutari kepada detikJateng di lokasi, Rabu (11/12/2024) pagi.
Dijelaskan Sutari, tanggul sekaligus jalan desa tersebut longsor pada Selasa (10/12) sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan deras. Hujan menyebabkan volume air naik tinggi.
"Air tinggi dan arus deras. Sampai tanggul longsor hujan bahkan masih berlangsung sehingga tidak langsung ditangani," ungkap Sutari.
Untuk penanganan awal, kata Sutari, sementara digunakan sak pasir dengan patok bambu untuk penambalan. Pemdes juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Sungai Wilayah Bengawan Solo dan BPBD.
"Kita sudah koordinasi dengan Balai Besar Sungai dan BPBD nanti penanganannya seperti apa harus seperti apa. Untuk sementara dengan sand bag dan bambu kita uruk dulu," lanjut Sutari.
Menurut Sutari, selain tanggul jembatan di dekatnya sudah mulai tergerus juga. Ancaman banjir merupakan ancaman rutin di desanya setiap musim hujan.
"Bencana banjir seperti tidak bisa dihindari karena di selatan sungai dan di utara juga sungai," imbuhnya.
Warsono, warga Dusun Goprayan, Desa Kupang, mengatakan longsor terjadi menjelang magrib. Air banjir yang deras menggerus tanggul tanah tersebut.
"Air penuh, gogos (erosi) tanggul sehingga longsor. Tahun berapa itu juga pernah longsor, air sampai ke sana (kampung)," kata Warsono kepada detikJateng di lokasi.
TRC BPBD Kabupaten Klaten, Sri Harjono menyatakan pendataan sudah dilakukan. Panjang tanggul yang longsor sekitar 20 meter.
"Panjang sekitar 20 meter, lebar longsoran sekitar tiga meter dan ketinggian tanggul sekitar 2 meter. Selain di sini, di Desa Babadan juga ada rumpun bambu roboh," jelas Sri Harjono di lokasi.