Tanggul Sungai Jebol Banjiri Permukiman Warga Warga Palengaan Pamekasan
Hujan deras membuat tanggul sungai di Desa Palengaan Daya, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, jebol. Jebolnya tanggul itu membanjiri permukiman. [412] url asal
#banjir-di-pamekasan #pamekasan-banjir #pamekasan #tanggul-jebol #jebolnya-tanggul #desa-palengaan-daya #dusun-taretah-satu #hatib #anak #banjir #tim #akhmad-dofir-rosidi #palengaan #jebol-banjiri #tanggul-sungai
(detikFinance) 12/04/25 14:00
v/44067/
Pamekasan - Hujan deras membuat tanggul sungai di Desa Palengaan Daya, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, jebol. Jebolnya tanggul itu membanjiri permukiman.
Dalam video yang beredar, terekam detik-detik saat air sungai mulai masuk permukiman warga. Air datang tiba-tiba sehingga warga panik dan berusaha mengevakuasi 2 anak kecil yang terseret arus.
'Ya Allah jebol kanak, tadi ada anak kecil di dalam, Hatib dan Mila di dalam," teriak warga dalam video itu.
Warga akhirnya berhasil mengevakuasi seorang anak kecil dan ibu penghuni rumah tersebut. Warga juga mengamankan barang elektronik agar tidak tergenang air.
Mendapati laporan tersebut, Tim Reaksi Cepat BPBD Pamekasan langsung mendatangi lokasi untuk memberikan pertolongan kepada warga terdampak.
"Tadi sore kami terima laporan wilayah Palengaan terjadi banjir, tim langsung kami perintahkan untuk ke lokasi untuk melakukan pertolongan dan asesmen," ujar Plt Kalaksa BPBD Pamekasan Akhmad Dofir Rosidi, Sabtu (12/4/2025).
Belum diketahui pasti jumlah rumah yang terdampak, namun banjir melanda dua desa dan ketinggian air bervariasi dari 50 hingga 100 cm.
"Sementara masih dua desa data yang masuk. Untuk Desa Palengaan banjir terjadi di Dusun Lon Dalam dan Dusun Taretah Satu. Sedangkan di Desa Rombuh terjadi di Dusun Galisan dan Dusun Barusan. Kami masih menunggu hasil asesmen tim di lapangan," lanjut Dofir.
Dofir mengatakan pihaknya masih terus waspada mengingat tinggi muka air di sejumlah dam mulai mengalami peningkatan yang dikhawatirkan berdampak ke arah kota.
Hingga pukul 17:34 laporan sementara air sudah mulai surut dan sebagian warga Desa Palengaan Daya telah mulai membersihkan sisa lumpur yang masuk ke dalam rumah. Warga menilai banjir tahun ini di Kecamatan Palengaan adalah banjir paling parah.
(iwd/iwd)
Tanggul Widodaren Jebol, Permukiman di Ketitang Wetan Pati Terendam Banjir
Hujan deras menyebabkan tanggul Sungai Widodaren jebol, mengakibatkan banjir di Desa Ketitang Wetan. Permukiman warga terendam hingga 70 cm, aktivitas lumpuh. [352] url asal
#banjir #pati #banjir-di-pati #banjir-pati #berita-jateng #ketitang-wetan-pati #tanggul-widodaren #jomo-hadi #jebol #pungkas #batangan #ketitang #panik #surut #sungai #pati-terendam #tanggul-sungai-widodaren #tanggul-w
(detikFinance) 16/03/25 14:00
v/39232/
Pati - Hujan deras tadi malam membuat tanggul Sungai Widodaren Desa Ketitang Wetan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati jebol. Akibatnya, banjir merendam permukiman warga pagi ini.
Pantauan di lokasi, Minggu (16/3/2025), pukul 06.40 WIB, banjir merendam permukiman warga setinggi antara 30 sampai 70 sentimeter. Tampak beberapa rumah terendam banjir.
Salah satu warga Desa Ketitang Wetan, Jomo Hadi, mengatakan banjir menerjang permukiman sekitar pukul 02.00 WIB. Dia menyebut banjir terjadi karena tanggul Sungai Widodaren yang tidak kuat menampung air hujan semalam.
"Penyebab banjir, akibat jebolnya tanggul Widodaren," jelas Jomo kepada wartawan di lokasi.
Menurutnya, banjir datang saat warga akan makan sahur. Sehingga warga bisa menyelamatkan barang-barang perabotan rumah tangga.
"Banjir yang datang secara tiba tiba datang, membuat warga panik menyelamatkan barang-barangnya," ungkap dia.
 Potret banjir di Ketitang Wetan Pati, Minggu (16/3/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
Warga lainnya, Salahudin, menjelaskan banjir hingga pagi ini belum juga surut, bahkan genangan banjir cenderung bertambah. Akibatnya aktivitas warga setempat lumpuh.
"Untuk aktivitas warga lumpuh nggak bisa ke mana-mana," kata Salahudin.
Dia menyebut genangan banjir juga sempat merendam jalan Pantura Pati Rembang.
"Selain banjir menggenangi rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, sekolah dan sejumlah musola," pungkas dia.
(ams/ams)
Tanggul Jebol Rendam Perumahan Omah Indah, Warga Punya Bayi Pilih Ngungsi
Perumahan Omah Indah di Gresik terendam banjir akibat tanggul jebol. Sebagian warga yang memiliki bayi pilih mengungsi ke tempat ibadah atau fasilitas umum. [479] url asal
#banjir-di-gresik #banjir-gresik #tanggul-jebol #warga-mengungsi #bpbd-gresik #gresik #perumahan-omah-indah #menganti #bayi #desa-talon #detikjatim #balita #banjir-akibat #keluarganya #tanggul-sungai #warga-punya-bay
(detikFinance) 01/03/25 03:11
v/34898/
Gresik - Perumahan Omah Indah, Menganti, Gresik terendam banjir mencapai setengah meter akibat tanggul sungai di Desa Talon jebol. Warga penghuni perumahan yang memiliki bayi memilih mengungsi ke tempat yang tidak kebanjiran.
Informasi yang dihimpun detikJatim, sejumlah warga memilih mengungsi ke tempat ibadah hingga gedung fasilitas umum milik Perumahan Omah Indah atau pulang ke rumah keluarga mereka di Surabaya. Beberapa lainnya bertahan di rumahnya karena banjir mulai surut setinggi mata kaki atau 10 cm.
Yudi Saputra, salah satu warga Omah Indah Blok H-10 memilih pindah ke tempat ibadah yang jaraknya 200 meter dari rumahnya. Dia mengevakuasi keluarganya karena memiliki bayi berumur 8 bulan.
"Karena saya punya bayi yang masih berusia 8 bulan, jadi mending mengungsi ke tempat ibadah yang tak kena banjir," kata Yudi kepada detikJatim, Sabtu (1/3/2024) dini hari.
Yudi tidak memiliki pilihan lain selain mengungsi ke tempat ibadah. Selain tidak memiliki tempat tinggal lainnya, dia membutuhkan air bersih untuk sang buah hati.
"Kalau rumah banjir begini susah, apalagi ada bayi. Kami juga butuh air bersih untuk mandi anak saya, buat susu juga. Sementara air di tendon rumah kotor karena terendam banjir," tuturnya.
Hingga sekitar pukul 01.30 WIB dirinya masih menunggu giliran dari Petugas BPBD Kabupaten Gresik untuk datang melakukan evakuasi. Sejak pukul 23.00 WIB dia belum juga dijemput oleh petugas BPBD.
"Tadi menunggu dari jam 11 malam sampai jam 1 ini kami belum dievakuasi," tuturnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Gresik Sukardi mengatakan bahwa banjir itu akibat curah air hujan yang turun dengan deras sejak Jumat sore. Pihaknya sudah melakukan evakuasi sejak pukul 21.00 WIB.
"Kami masih fokuskan evakuasi warga ke tempat pengungsian sementara. Karena memang banyak warga yang punya bayi dan balita. Kami prioritaskan itu," kata Sukardi.
Dia menjelaskan bahwa saat ini petugas BPBD dan relawan sedang terbagi di sejumlah titik. Sebab dia menerima laporan bahwa beberapa lokasi kembali terendam banjir.
"Petugas gabungan dan relawan kita bagi di beberapa titik. Saya ini mau menuju Balongpanggang karena di sana kembali banjir dan lebih parah," pungkasnya.
(dpe/iwd)
120 Rumah di Medan Terendam Banjir, Warga Dievakuasi Pakai Perahu Karet
Banjir merendam 120 rumah di Perumahan De Flamboyan, Medan. Warga dievakuasi menggunakan perahu karet. Akses jalan masih tergenang air setinggi 1 meter. [399] url asal
#medan-terendam-banjir #surut #tuntungan #sungai #tanggul-sungainya #medan-terendam #daerah-perumahan #pemerintah #bpbd #detikcom #banjir #lansia #bahu #sepinggang #area-perumahan #kelurahan-tanjung-selamat #kepolisia
(detikFinance) 26/11/24 12:00
v/4923/
Medan - 120 rumah di Perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, terendam banjir. Warga yang rumahnya terendam banjir pun sampai dievakuasi menggunakan perahu karet.
Dari video yang dilihat detikcom Selasa (26/11/2024), petugas kepolisian dan BPBD bahu membahu mengevakuasi warga dengan perahu karet. Warga yang dievakuasi menggunakan perahu karet kebanyakan anak-anak dan lansia.
Pantauan di lokasi perumahan warga tergenang air sedalam 20-40 cm. Sementara akses jalan menuju perumahan, ketinggian air mencapai 1 meter atau sepinggang orang dewasa.
Dema Harefa, salah seorang warga, menuturkan air mulai naik tadi malam setelah hujan turun. "Hujan mulai jam 11 malam, dan jam 1 pagi sungai meluap dan naik, hingga tanggul sungainya bocor dan pecah. Jadi air masuk ke daerah perumahan warga," ucapnya saat diwawancarai.
Dema menyampaikan sejumlah warga terlihat keluar dari area perumahan untuk menyelamatkan diri.
"Tidak ada yang mengungsi, tapi banyak warga yang keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri mereka" jelasnya.
Banjir yang menerjang perumahan warga sudah terlihat surut, tetapi akses menuju rumah warga masih tergenang air dengan ketinggian 1 meter atau setinggi pinggang orang dewasa.
"Kalau perumahan warga airnya sudah mulai surut, hanya saja akses jalan menuju ke rumah warga masih tergenang banjir, kan bisa dilihat ini airnya masih tergenang," ujarnya.
Berharap pemerintah secepatnya mengatasi permasalahan ini, terutama tanggung sungai yang rusak dan bocor supaya tidak terjadi banjir lagi.
"Semoga pemerintah secepatnya mengatasi banjir ini, terutama tanggul yang rusak dan bocor, supaya kami warga tidak khawatir jika terjadi hujan yang bisa mengakibatkan banjir lagi," tutupnya.
(astj/astj)