SOLO, KOMPAS.com - Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Solo, Jawa Tengah masih di 7 sekolah.

Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan, sampai saat ini masih 7 sekolah yang melaksanakan program MBG di Kecamatan Jebres.

Sebab, dapur umum SPPG yang ditunjuk dan sudah siap melaksanakan hanya di Kecamatan Jebres. Sementara dapur umum SPPG di Kecamatan Laweyan belum siap.

"(Sekarang) masih 7 titik (sekolah). Yang lainnya belum," kata Teguh di Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2025).

Menurutnya, kebutuhan dapur umum SPPG di Solo seharusnya ada 40 dapur umum.

Keberadaan dapur umum SPPG ini diharapkam mampu mencukupi kebutuhan dalam pelaksanaan program MBG di semua sekolah di Solo.

"Harusnya 40 (SPPG). Yang ditunjuk tiga (dapur umum) tapi yang siap satu (di Kecamatan Jebres)," kata dia.

Usulan soal menu makanan program makan bergizi gratis

KOMPAS.com/Labib Zamani Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

Teguh mengusulkan agar menu makanan program MBG antara jenjang TK, SD dan SMP, SMA/SMK dibuat sendiri-sendiri.

Sehingga ada kombinasi rasa yang berbeda antara jenjang TK, SD dan SMP, SMA/SMK.

"Saya usulkan makanan yang dimakan TK, SD itu harusnya satu paket tersendiri. SMP, SMA/SMK itu satu paket tersendiri. Supaya rodok pedas sedikit tidak masalah. Kalau TK, SD pedas tidak mungkin," kata dia.

Diketahui, pelaksanaan MBG di Solo tahap pertama ada 7sekolah dengan jumlah 2.787 siswa.

Tujuh sekolah itu antara lain:

1. TK Warga
2. SD Warga
3. SDN Purwodiningratan
4. SDN Kepatihan Wetan
5. SMPN 14 Solo
6. SMA Widya Wacana
7. SMKN 8 Solo.

Menu program MBG ini didistribusikan langsung dari dapur umum satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Jebres.

SOLO, KOMPAS.com - Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Solo, Jawa Tengah masih di 7 sekolah.

Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan, sampai saat ini masih 7 sekolah yang melaksanakan program MBG di Kecamatan Jebres.

Sebab, dapur umum SPPG yang ditunjuk dan sudah siap melaksanakan hanya di Kecamatan Jebres. Sementara dapur umum SPPG di Kecamatan Laweyan belum siap.

"(Sekarang) masih 7 titik (sekolah). Yang lainnya belum," kata Teguh di Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2025).

Menurutnya, kebutuhan dapur umum SPPG di Solo seharusnya ada 40 dapur umum.

Keberadaan dapur umum SPPG ini diharapkam mampu mencukupi kebutuhan dalam pelaksanaan program MBG di semua sekolah di Solo.

"Harusnya 40 (SPPG). Yang ditunjuk tiga (dapur umum) tapi yang siap satu (di Kecamatan Jebres)," kata dia.

SOLO, KOMPAS.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Solo, Jawa Tengah, pada Senin (13/1/2025), dengan target 2.787 siswa dari tujuh sekolah.

Peluncuran program ini dihadiri oleh Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, bersama Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi, Dandim 0735/Solo Letkol Inf Eko Hardianto, serta jajaran Pemkot Solo.

Menu pada hari pertama program MBG terdiri dari nasi, sayur, ayam, susu, dan jeruk, yang disajikan dalam wadah stainless steel.

Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG tahap pertama mencakup tujuh sekolah, yaitu TK Warga, SD Warga, SDN Purwodiningratan, SDN Kepatihan Wetan, SMPN 14 Solo, SMA Widya Wacana, dan SMKN 8 Solo.

“Menu program MBG ini didistribusikan langsung dari dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jebres,” kata Teguh.

Ia menambahkan bahwa distribusi makanan dilakukan dalam radius tidak lebih dari 2 kilometer dari lokasi SPPG, dengan batas maksimal 3.000 siswa per SPPG untuk memastikan efisiensi waktu.

Teguh juga menjelaskan bahwa semua menu MBG akan didistribusikan ke sekolah-sekolah sebelum pukul 09.00 WIB.

"Harapannya anak-anak tidak perlu sarapan, karena semua makanan sudah terdistribusi sebelum jam 9. Kami berharap mereka bisa makan sesuai dengan waktu yang ditentukan," ujarnya.

Dalam minggu pertama pelaksanaan program, menu ayam akan menjadi fokus utama, namun dengan variasi cara memasak setiap harinya, seperti digoreng atau terik.

"Mungkin minggu ini masih menu ayam, tapi masaknya berbeda untuk memberikan variasi, termasuk sayur," ungkap Teguh.

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap gizi dan kesehatan siswa di Solo.