Kawanan gajah liar masuk ke permukiman dan merusak rumah warga di Tanggamus, Lampung. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. [335] url asal
Kawanan gajah liar masuk ke permukiman dan menyerang rumah-rumah warga hingga rusak parah di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Dilansir dari detikSumbagsel, peristiwa tersebut diketahui terjadi di Blok 4 Reg 39 Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Tanggamus, pukul 00.15 WIB dini hari tadi. Dari video yang beredar, terlihat sejumlah rumah milik warga yang terbuat dari kayu mengalami kerusakan.
Kapolres Tanggamus, AKBP Rivanda mengatakan bahwa kejadian itu terjadi tadi malam. Dia menyebut ada 7 rumah warga yang mengalami rusak berat.
"Tadi malam kawanan gajah liar kembali masuk ke wilayah pemukiman warga. Ada 7 rumah semi permanen milik warga yang mengalami rusak berat," katanya, Kamis (2/1/2025).
Rivanda menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi konflik hewan ini.
"Tadi saya habis rapat bersama beberapa pihak, ada TNI, TNBBS, BKSDA dan pemerintah daerah tentunya. Kami rapat membahas penanganan gajah ini," ucapnya.
Rivanda mengaku tidak ada korban jiwa saat kejadian tersebut karena beberapa warga menyelamatkan diri saat kawanan gajah mendekat.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, mereka langsung menyelamatkan diri saat gajah-gajah itu mulai mendekati pemukiman," pungkasnya.
Dandim 0422 Lampung Barat mendesak Kementerian Kehutanan tegas atasi konflik manusia-hewan. Permukiman manusia dinilai terlalu dekat dengan wilayah satwa. [421] url asal
Dandim 0422 Lampung Barat Letkol Inf Rinto Wijaya meminta sikap Kementerian Kehutanan terhadap konflik manusia dan hewan di Suoh, Lampung Barat. Dia menyarankan pemerintah tegas terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan Hutan Lindung (HL).
Menurut Rinto, kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang seharusnya menjadi teritori hewan-hewan kini banyak ditinggali oleh manusia. Hal ini mengganggu ekosistem satwa liar.
"Sudah terlalu banyak masyarakat yang tinggal di kawasan hutan lindung ini. Hewan tidak bisa disalahkan karena kawasan itu teritori mereka, itu jalur mereka," katanya, Jumat (15/11/2024).
"Jangan sampai dicampuradukkan kepentingan-kepentingan golongan atau perorangan sehingga satwa liar kita terganggu," lanjutnya.
Rinto berharap adanya ketegasan dari pemerintah kabupaten dan Kementerian Kehutanan untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut. Jika tidak, maka konflik antara manusia dan hewan akan terus berulang.
"Ini nggak ada ketegasan dari Kementerian Kehutanan, ini bakal terus berulang kalau mereka ini nggak tegas. Ada bahasa kemitraan, oke nggak apa-apa, semua pihak harus duduk bersama. Tapi tolong tegas, kasihan satwa-satwa kita ini," tutur Rinto.
Dia menegaskan pihaknya bersama Polri bersedia mengawal pemerintah untuk menertibkan warga yang berada kawasan hutan.
"Saya siap, kami siap bersama Polri untuk mengawal penertiban kawasan ini, nggak apa-apa. Asalkan tanahnya satwa-satwa ini bebas, artinya tidak ditanami kopi, lada, dan sebagainya. Terutama tidak dijadikan permukiman warga," tandasnya.
Sebelumnya, kawanan gajah liar memasuki pemukiman warga di perbatasan Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Akibatnya, 15 rumah warga rusak.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (15/11/2024) dini hari pukul 01.00 WIB di Dusun Talang Sindang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Dalam peristiwa tersebut, lima rumah di antaranya mengalami rusak berat.