Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) melakukan uji coba kegiatan masak serta distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) di dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di Jakarta, Jumat (28/2).

Ketua Pengurus Pusat Yayasan Kemala Bhayangkari Martha Dedi Prasetyo mengatakan uji coba dilakukan di SPPG Pejaten, Jakarta Selatan dan Cipinang, Jakarta Timur.

"Pada Jumat pagi, Ibu Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, Ibu Juliati Listyo Sigit, Ibu Wakil Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, Ibu Diana Ahmad Dofiri, ⁠⁠Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, dan Irwasum Polri menghadiri uji coba masak skala kecil dan pendistribusian MBG," ujar Martha, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan uji coba pemberian makan bergizi gratis dilakukan pukul 09.00 WIB, dengan sasaran penerima siswa sekolah dan anak-anak yatim piatu di panti asuhan sekitar SPPG Pejaten serta Cipinang.

SPPG Pejaten menyalurkan MBG skala kecil ke anak-anak yatim piatu di RT 01 Pejaten. Sementara SPPG Cipinang membagikan MBG di enam titik meliputi dua masjid, dua mushala, satu pondok pesantren, serta satu Majelis Taklim.

Ia menyampaikan acara uji coba MBG itu terpusat di SPPG Polri Pejaten, dengan proses memasak dari mulai persiapan bahan makanan yang dimulai pada Kamis (27/2) sore.

Lalu, bahan makanan yang sudah disiapkan mulai dimasak pada Jumat (28/2) pukul 02.00 WIB subuh, sehingga pada pukul 09.00 WIB pagi makanan sudah siap didistribusikan ke sekolah penerima manfaat.

Adapun setelah menghadiri kegiatan uji coba dan distribusi MBG, Martha menyebutkan Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari juga melakukan dialog interaktif dengan penanggungjawab SPPG Polri di Cipinang.

Dalam dialog tersebut, disebutkan bahwa Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari menanyakan kesiapan SPPG Cipinang beroperasi.

Ia mengatakan Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari bersama para pengurus pusat Bhayangkari sudah meninjau kedua SPPG itu sejak saat pembangunan.

"Alhamdulillah sudah selesai pembangunan, maka segera diaktifkan untuk beroperasi agar efektif dan semakin banyak anak-anak kita yang dijangkau program MBG," tuturnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan saat sudah beroperasi penuh, SPPG Pejaten mampu menyediakan 3.426 MBG per hari, sedangkan SPPG Cipinang menargetkan 3.543 porsi MBG per hari.

Masing-masing SPPG juga sudah disiapkan dua kendaraan berupa mobil boks untuk mendistribusikan makanan ke para penerima.

Masih ujar Martha, SPPG Pejaten didirikan pada 27 Januari 2025 dengan luas lahan 1.722 meter persegi dan luas bangunan 375 meter persegi. SPPG tersebut beralamat di Jalan Siaga, Pejaten Barat, Pasar Minggu.

SPPG Pejaten berdiri di lahan bekas gudang penyimpanan peralatan pembinaan jasmani, dan kendaraan dinas. Alih fungsi lahan itu merupakan bentuk komitmen dalam menyukseskan program MBG.

Sementara SPPG Cipinang didirikan 31 Januari 2025, dengan lahan luas 912 meter persegi dan luas bangunan 390 meter persegi. SPPG Cipinang berada di lingkungan Slog Polri, yakni Jalan Bekasi Timur Raya, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur.

Dia membeberkan bahwa kedua SPPG dilengkapi fasilitas ruang operasional, mulai dari ruang sortir dan cuci bahan makanan, gudang buah dan sayur, gudang bahan makanan kering dan basah, ruang cuci dan simpan alat makan, ruang cuci dan simpan alat masak, serta dapur produksi MBG.

"Kedua SPPG ini juga dilengkapi ruang staf yang diperuntukkan bagi Kepala SPPG, Ahli Gizi, akuntan, PIC Yayasan Kemala Bhayangkari, serta ruang meeting," kata Martha menambahkan.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025