Waka Komisi X DPR: Kepala BGN Lebay Sangkut Pautkan PSSI-Makanan Bergizi!
Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani mengingatkan Kepala BGN Dadan Hindayana jangan mengeluarkan pernyataan yang berlebihan. [256] url asal
#kepala-bgn #timnas #makan-bergizi-gratis #komisi-x-dpr #dpr-ri #kepala #kata-politikus-pkb #jakarta #bgn #pautkan #pssi #dpr #presiden-prabowo #pernyataan-kepala-badan-gizi-nasional #wakil-ketua-komisi-x-dpr-lalu-h
(detikFinance) 23/03/25 12:54
v/41221/
Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menyentil pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang mengomentari kekalahan timnas lantaran asupan gizinya tidak bagus. Lalu mengingatkan Dadan jangan mengeluarkan pernyataan yang berlebihan.
"Kepala BGN jangan terlalu lebay menyangkutpautkan PSSI dengan makanan bergizi apalagi menyampaikan statement bahwa pemain Indonesia kurang makan bergizi. Kurang pas statement tersebut," kata Lalu kepada wartawan, Minggu (23/3/2025).
Lalu meminta Dadan fokus menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagaimana diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Dia menilai program itu masih ada yang perlu diperbaiki.
"Sebaiknya kepala BGN fokus saja menyukseskan program MBG. Jangan buat gimmick statement. Program MBG masih ditemukan kekurangan dan keluhan dalam pelaksanaannya, sebaiknya fokus urus itu saja, laksanakan sesuai arahan Presiden," kata politikus PKB itu.
Dadan sebelumnya sempat menyinggung timnas yang dikelola PSSI kesulitan menang. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran para pemain gizinya tidak bagus dan berasal dari kampung.
"Jadi Pak Presiden (Prabowo) gelisah. Kalau kita tidak intervensi, ini kelompok ini 60% tidak pernah melihat menu dengan gizi serimbang. Kalau makan itu ada nasi, bala-bala, mie atau bihun, kerupuk, kecap, semua karbohidrat. Itu sudah cukup bagi mereka bahagia, yang penting anaknya bisa hidup," ujar Dadan, dalam sambutannya di acara Penandatanganan MoU di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Sabtu (22/3).
"Kita khawatir tenaga kerja produktif ini berkualitas rendah. Jadi jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus dan banyak pemain bola lahir dari kampung," kelakar Dadan.
(fca/gbr)
Komisi IX DPR Kawal Pembangunan 128 Dapur Makan Bergizi Gratis di NTB
Anggota DPR Muazzim Akbar mengawal pembangunan 128 dapur Program Makan Bergizi Gratis di NTB, melibatkan tenaga kerja lokal dan mendukung perekonomian desa. [371] url asal
#program-makan-bergizi #nusa-tenggara-barat #muazzim-akbar #badan-gizi-nasional #komisi-x-dpr-ri #bgn #dapur-mbg #mbg #ketua-dpw-pan-ntb #sdm #kota-mataram #dpw-pan-ntb #bumdes #badan-usaha-milik-desa #dpr #dapur
(detikFinance) 10/02/25 07:35
v/27772/
Mataram - Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar mengawal pembangunan 128 dapur untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Muazzim mengatakan Komisi X DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyosialisasikan pelaksanaan MBG di Kecamatan Wanasaba dan Selong, Lombok Timur, sejak Sabtu (8/2/2025).
Muazzim menyebut satu dapur MBG membutuhkan tenaga kerja sebanyak 47 orang. Tenaga kerja tersebut dari masyarakat sekitar.
"Baik tukang masaknya, tukang antar, tukang beli bahan pokok, dan lain sebagainya berasal dari masyarakat sekitar. Karena tak mungkin kami merekrut SDM di luar," kata Muazzim ditemui di kediamannya di Kota Mataram, Minggu malam (9/2/2025).
BGN menargetkan 128 dapur di NTB pada semester pertama 2025. Pembangunan dapur ini dilakukan secara bertahap.
Sebanyak 22 dapur akan dibangun pada Februari 2025. "Maret mungkin berapa unit sampai dengan terpenuhi target kami di NTB. Ribuan tenaga kerja akan terserap," terang anggota DPR Dapil NTB II ini.
Ketua DPW PAN NTB ini mengatakan, dampak program MBG ini sangat luas. Misalnya perekonomian di desa akan tumbuh pesat lantaran penyediaan bahan baku MBG berasal dari hasil petani setempat. Mekanisme jual beli logistik MBG juga melibatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan masyarakat desa.
"Ada yang jual sayur, ada yang jual ayam, tahu, tempe, ikan dan lainnya. Artinya mulai dari petani, peternak semua itu akan menjadi hidup di desa," katanya.
(nor/gsp)