Pemberian Makan Bergizi Gratis di Sumbar Diundur
Pemerintah luncurkan program Makan Bergizi Gratis di 26 provinsi. Namun, Sumbar undur pelaksanaan karena keterbatasan perlengkapan dapur. [406] url asal
#makan-bergizi-gratis #sumatera-barat #program-pemerintah #badan-gizi-nasional #kesehatan-anak #pendidikan #kota-padang #siswa #gizi-seimbang #bantuan-sosial #detil #sumatra-barat #sumbar #kota-pariaman #prabowo-sub
(detikFinance) 06/01/25 19:36
v/14125/
Padang - Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional mulai hari ini menggelar program Makan Bergizi Gratis di 26 provinsi. Ternyata, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi salah satu provinsi yang tak menggelar program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan keterbatasan perlengkapan dapur menjadi penyebab utama program makan bergizi gratis batal dilaksanakan atau diundur untuk sementara waktu. Pada
"Kita (sebenarnya) merencanakan pada 6 Januari 2025 ini makan bergizi gratis dilaksanakan di Kota Padang. Namun ada beberapa perlengkapan yang kurang sehingga kita undur dulu," kata Mahyeldi kepada wartawan, Senin (6/1/2025).
Mahyeldi mengungkapkan pihaknya belum mendapatkan informasi detil terkait program tersebut, meski sudah dilaksanakan secara serentak hari ini secara nasional.
Ia mengungkapkan, pelaksanaan makan bergizi gratis langsung dihandle oleh Badan Gizi Nasional dan sudah ada penanggung jawabnya di Sumatra Barat.
Mahyeldi mengungkapkan, untuk daftar siswa yang akan mendapatkan makan bergizi gratis di Sumatera Barat sudah diserahkan kepada Badan Gizi Nasional.
"Untuk jumlah siswa di Sumatera Barat yang mendapatkan program makan bergizi gratis ini sebanyak 2 juta siswa," katanya.
Nantinya, jika semua perlengkapan sudah siap maka program tersebut akan dilaksanakan secara menyeluruh di 19 kabupaten dan kota. Khusus di Kota Padang, Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti akan menjadi pusat dapur umum.
Meski secara umum belum dilaksanakan, namun hari ini di Kota Pariaman dilaporkan ada pihak yang melakukan uji coba.
"Kami dengar yang sudah melaksanakan itu Kota Pariaman sebagai percontohanlah," katanya.
Dari laporan yang diterima, ada 3.497 siswa dari sekitar 12.600 pelajar menerima makan bergizi gratis pada tahap awal di Kota Pariaman hari ini.
(astj/astj)
Terkendala Dapur Umum, Makan Bergizi Gratis di Sumbar Diundur
Program makan bergizi gratis di Sumbar terpaksa diundur karena terkendala peralatan dapur. Gubernur Sumbar Mahyeldi belum tahu kapan program dimulai kembali. [218] url asal
#andree-algamar #siswa #badan #makan-bergizi #gubernur-sumbar-mahyeldi #gubernur-mahyeldi #infanteri-133-yudha-sakti #batalyon #diundur #gubernur-sumatera #kota-padang #detail #infanteri #bergizi #pe
(CNN Indonesia) 06/01/25 17:57
v/14092/
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Barat belum bisa dilaksanakan hari ini, Senin (6/1), karena peralatan dapur umum yang belum ada.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi belum bisa memastikan kapan waktu direalisasikan. Dia bilang waktunya tergantung Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana.
"Sebenarnya kita berencana pada 6 Januari 2025 ini, sesuai dengan jadwal nasional. Dilaksanakan di Kota Padang. Namun, ada beberapa perlengkapan yang kurang sehingga kita undur dulu," kata Gubernur Mahyeldi kepada wartawan, Senin (6/1).
Mahyeldi mengungkapkan pihaknya belum mendapatkan informasi detail terkait program tersebut. Dia kembali menekankan bahwa pelaksanaan makan bergizi gratis ditangani langsung oleh Badan Gizi Nasional dan sudah ada penanggung jawabnya di Sumatra Barat.
Mahyeldi mengungkapkan untuk daftar siswa yang akan mendapatkan makan bergizi gratis di Sumatra Barat sudah diserahkan kepada Badan Gizi Nasional.
"Untuk jumlah siswa di Sumatra Barat yang mendapatkan program makan bergizi gratis ini sebanyak 2 juta siswa," katanya.
Nantinya, jika semua perlengkapan sudah siap maka program tersebut akan dilaksanakan secara menyeluruh di 19 kabupaten dan kota. Khusus di Kota Padang, Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti akan menjadi pusat dapur umum.
Secara terpisah, Pj.Wali Kota Padang, Andree Algamar mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk menyukseskan program tersebut, terutama dapur untuk memasak makanan.
"Dapur sudah kami siapkan, hanya saja peralatannya belum ada dan kami masih menunggu konfirmasi dari Badan Gizi," katanya.