Pantauan detikcom, Selasa (7/1/2025) pukul 16.09 WIB, terlihat kediaman Hasto di Bekasi Timur, Jawa Barat, dijaga oleh sejumlah petugas Satgas Cakra Buana yang mengenakan seragam hitam dan baret merah.
Selain Satgas Cakra Buana, sejumlah personel kepolisian dengan senjata laras panjang menjaga kegiatan penggeledahan yang dilakukan oleh KPK.
Rumah dua lantai berwarna putih itu tampak tertutup rapat. Pintu pagar depan dan pintu rumah terlihat tertutup.
Sebuah mobil jenis Alphard berwarna hitam dengan plat nomor B-1990-KZM terlihat terparkir di bagian garasi rumah. Hingga saat ini proses penggeledahan masih berlangsung.
Rumah Hasto Kristiyanto dijaga oleh Satgas Cakra Buana PDIP dan polisi, 7 Januari 2025. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
Sebelumnya diberitakan, KPK melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dengan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Penggeledahan dilakukan di rumah Hasto yang terletak di Bekasi ini.
"Betul ada kegiatan geledah oleh Satgas Penyidikan," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto saat dimintai konfirmasi, tadi.
Jubir KPK Tessa Mahardhika juga membenarkan penggeledahan itu. Dia belum menjelaskan apa saja yang ditemukan dalam penggeledahan itu.
"Betul saat ini sedang ada giat penggeledahan yang dilakukan oleh Penyidik untuk perkara dengan tersangka HK (Hasto Kritiyanto). Untuk perkembangan lebih lanjut akan disampaikan, bila kegiatan sudah selesai," ujar Tessa.
Mobil di dalam rumah Hasto Kristiyanto, 7 Januari 2025. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
Hasto merupakan salah satu tersangka dalam kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR. Hasto diduga bersama-sama memberi suap ke Wahyu Setiawan saat menjabat Komisioner KPU RI pada 2020 agar mengupayakan caleg PDIP Harun Masiku menjadi anggota DPR lewat PAW.
Simak Video: PDIP Duga Penggeledahan Rumah Hasto Cuman Pengalihan Isu OCCRP Jokowi
Wacana Prabowo untuk mengubah sistem pilkada menuai pro dan kontra. Ketua KPU Bali menolak, mengusulkan penghematan anggaran pemilu melalui berbagai cara. [755] url asal
Wacana Presiden Prabowo Subianto menginginkan sistem pilkada kembali dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menuai pro dan kontra. Khususnya di Bali dan NTB.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyampaikan secara pribadi tidak sepakat jika sistem tersebut diterapkan dengan alasan anggaran pemilu dinilai boros.
"Sebagai penyelenggara 21 tahun menyelenggarakan pemilu, saya sangat sayangkan. Belum apa-apa, belum dievaluasi, sudah ngomong memindahkan atau ada rencana (menghapus pilkada langsung)," ujar Lidartawan saat media gathering KPU Bali di Denpasar, Senin (23/12/2024).
Lidartawan Tak Sepakat
Menurut Lidartawan, banyak hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi pengeluaran anggaran pilkada. Ia sempat mengusulkan ke KPU RI untuk merevisi beberapa aturan saat evaluasi pemilihan legislatif (pileg) di Jakarta.
"Satu, kita boleh menghemat dengan cara jumlah TPS ke depan dikurangi, jumlah orang per TPS diperbanyak. Waktunya diperpanjang dari jam 1 sampai jam 3 sore. Seribu (orang) per TPS itu pasti berkurang anggarannya," tegas Lidartawan.
Kemudian, ia juga menyarankan agar tidak perlu memasang baliho sosialisasi dan sebagainya.
"Pakai medsos saja pasti berkurang (anggarannya)," imbuhnya.
Upaya Menghemat Anggaran
Mantan Ketua KPU Bangli itu juga mengusulkan agar tidak ada lagi sosialisasi tatap muka. Sosialisasi dialihkan dengan pengumuman saja agar anggaran dapat berkurang.
"Tidak usah lagi memfasilitasi alat peraga kampanye untuk calon dan percayalah, untuk penyelenggara bisa diirit, bisa dimodifikasi," tegas Lidartawan. Dia menilai penyebab besarnya anggaran pilkada bukan dari penyelenggara.
"Jadi kalau saya pendapat pribadi saya nggak mau hak konstitusi saya menentukan calon yang sudah ditentukan akan diambil lagi oleh orang lain yang belum tentu mampu menyuarakan apa yang saya inginkan sebagai warga negara yang punya hak pilih. (Ini) Kalau saya pribadi ya," ungkapnya.
Namun, jika sebagai anggota KPU, Lidartawan menegaskan akan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh KPU RI di Jakarta.
"Untuk itu saya minta teman-teman bekerja dengan baik. KPU tetap melayani, melakukan tugas-tugasnya dengan baik, karena kalau dibilang boros, kami nggak. Kami tunjukkan hampir 50 persen lho uang kembali dibandingkan pilkada yang masing-masing sebelumnya," tandasnya.
Prabowo Ingin Atur Ulang Sistem Politik
Wakil Ketua Umum DPP Gelora, Fahri Hamzah, menyebut Presiden Prabowo Subianto mau mengatur ulang sistem politik di Indonesia. Salah satu indikatornya adalah karena ongkos pemilu yang mahal.
Fahri mengungkapkan Prabowo menyadari betul kelemahan Indonesia saat ini. Salah satunya ada kesalahan struktur.
"Makanya mau ditata ulang sistem politik di Indonesia ini oleh beliau (Prabowo)," ujar Fahri saat meresmikan rumah layak huni (RLH) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (23/12/2024).
Fahri berpendapat, selama 25 tahun setelah reformasi, Indonesia kehilangan komando. Rakyat kocar-kacir, para politikus bertengkar tak jelas. Ongkos pemilu mahal. Kemudian para politikus atau pejabat politik ikut pemilu dengan utang.
"Habis pemilu, uang negara digarong untuk bayar utang," ujarnya. "Betul apa tidak?" tanya Fahri disambut teriakan betul oleh warga.
"Tapi rakyat minta money politics. Pasti rindu serangan fajar, kan?" tambah Fahri.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) ini melihat karena biaya atau ongkos pemilu mahal, para politikus yang bertarung sampai menjual rumah dan tanah.
"Gaji kecil. Akibatnya apa? Uang rakyat diganggu," imbuhnya.
Seperti diketahui Prabowo Subianto mewacanakan pemilihan kepala daerah (pilkada) seperti pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota kembali dipilih oleh DPRD. Adapun tujuan Prabowo yakni menekan biaya politik yang tinggi.
Maruarar Sirait yang namanya identik dengan karangan bunga tersebut tertawa terbahak-bahak. Maruarar menegaskan tidak pernah mengirimkan karangan bunga itu. [213] url asal
Ada karangan bunga 'Maruarar S' hingga 'RK' di posko pemenangan pasangan calon Pilgub Jakarta Pramono Anung-dan Rano Karno yang berlokasi di Jl Cemara, Menteng, Jakarta Pusat. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait terpingkal-pingkal mengetahui hal tersebut.
Pantauan detikcom di posko pemenangan paslon nomor urut 03 itu, Jumat (29/11/2024), karangan bunga Maruarar S untuk Pramono terpantau sejak pagi. Karangan bunga itu bertuliskan, 'Selamat & sukses atas kemenangan Pramono Anung dan Rano Si Doel sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024. Horas! Jakarta Makin Bagus! Maruarar S'.
Maruarar Sirait yang namanya identik dengan karangan bunga tersebut tertawa terbahak-bahak. Maruarar menegaskan tidak pernah mengirimkan karangan bunga kepada Pramono Anung.
"Ha-ha-ha-ha. Saya tidak mengirimkan karangan bunga. Mungkin Maruarar yang lain," ujar Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, saat dikonfirmasi.
Ara menyebut penghitungan suara Pilgub Jakarta masih akan dilakukan secara berjenjang oleh KPUD Jakarta. Dia menghormati proses tersebut.
"Mari kita hormati hasil penghitungan suara yang masih berlangsung," kata pendukung duet Ridwan Kamil dan Suswono itu.
Pramono Anung memang sudah mendeklarasikan kemenangannya di Pilgub Jakarta. Dia menyebut berdasarkan penghitungan tim, dirinya dan Rano Karno meraup 50,07% suara. Sementara itu, kubu RK menyebut Pilgub Jakarta akan berjalan 2 putaran sesuai penghitungan internal juga.