Hujan yang mengguyur Depok, Jawa Barat, kemarin malam menyebabkan banjir di Tanah Baru. Warga mengatakan banjir juga dipicu jebolnya tanggul kali di sekitar Tanah Baru.
Salah satu lokasi yang terendam banjir berada di Gang Ridi, Tanah Baru, Depok, Jawa Barat. Warga bernama Rizal Bahari mengatakan ada belasan rumah di permukiman itu yang terdampak banjir.
Banjir di Depok pada Selasa (4/3/2025)-(dok. Istimewa)
"Jebol kali di daerah Tanah Baru, Depok, sama curah hujan tinggi sekitar pukul 22.30 WIB semalam," ujar Rizal saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).
Dia mengatakan ketinggian ari mencapai pinggang orang dewasa pagi ini. Warga pun harus menggunakan rakit untuk melintasi banjir.
Banjir terlihat merendam jalanan hingga bagian dalam rumah warga. Air juga terlihat merendam kendaraan bermotor dan barang-barang milik warga.
"Banjir setinggi lutut sampai pinggang orang dewasa," ujarnya.
Banjir bandang melanda Garut akibat hujan deras sejak Senin malam. Permukiman dan jalan tergenang, menyebabkan kendaraan mogok. Warga waspada. [260] url asal
Malam ini sejumlah daerah di Garut diterjang banjir bandang. Banjir terjadi, setelah hujan berintensitas tinggi yang tak henti-henti sejak Senin, (3/3) petang.
Di kawasan perkotaan, banjir salah satunya terjadi di kawasan permukiman warga di wilayah Desa Mekargalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.
Menurut warga setempat sekaligus saksi mata, Sony MS, banjir terjadi sekitar jam 20.30 WIB malam tadi. Banjir berasal dari luapan sungai yang alirannya terganjal sampah.
Keadaan itu kemudian diperparah dengan debit air yang terus meningkat, seiring dengan turunnya hujan deras sejak perang tadi.
"Banjirnya sempat cukup tinggi. Setinggi lutut orang dewasa," ungkap pria berumur 60 tahun tersebut.
Sony menjelaskan, banjir menggenangi permukiman warga. Selain itu, jalanan juga terendam, sehingga menyebabkan banyak kendaraan yang mogok.
"Banyak mobil dan motor yang mati. Tidak bisa jalan karena tergenang air," ucap Sony.
Selain di kawasan Mekargalih, banjir juga dilaporkan terjadi di kawasan Jalan Raya Pembangunan, yang berlokasi di kecamatan yang sama.
Pantauan detikJabar, Senin malam sekitar jam 20.45 WIB, air mengalir deras menuju jalan raya dari kawasan Panawuan. Air menggenangi jalanan, diduga karena tersumbatnya aliran drainase yang ada di sisi kiri dan kanan jalanan.
Akibat dari banjir ini, kendaraan yang melintas di jalan utama tersebut harus berhati-hati dan mengatur kecepatannya, guna tidak tergenang air dan mogok.
Hujan dengan intensitas tinggi sendiri telah berlangsung lebih dari 4 jam. Berdasarkan catatan detikJabar, hujan deras mulai terjadi di kawasan perkotaan Garut sejak pukul 17.30 WIB.
Hingga Senin malam sekitar pukul 21.32 WIB ini, hujan dengan intensitas yang sama masih terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Garut.
Banjir merendam Perumahan Omah Indah, Gresik, akibat tanggul jebol. Warga berupaya menyelamatkan barang berharga saat air mulai masuk rumah. [339] url asal
Banjir merendam Perumahan Omah Indah di Kecamatan Menganti, Gresik. Banjir kiriman jelang sahur pertama Ramadan itu terjadi akibat tanggul sungai di Desa Talon, Gresik jebol.
Kurniawan, salah satu warga mengatakan banjir mulai meninggi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu dia dihubungi oleh istrinya bahwa air mulai membanjiri jalan di depan rumahnya.
"Pas pulang air sudah mencapai lutut, atau sekitar 50 cm," kata Kurniawan kepada detikJatim, Sabtu (1/3/2024).
Kurniawan menambahkan hingga pukul 00.30 WIB, air sudah masuk ke dalam rumahnya. Khawatir air semakin tinggi dia berupaya menyelamatkan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
"Belum tau mau mengungsi atau tidak. Saat ini air yang masuk rumah sudah mencapai mata kaki. Kami amankan barang-barang yang mudah rusak kena air dulu," tambahnya.
Kurniawan menyebutkan tanggul yang jebol itu diduga karena tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir. Informasi yang dia dapatkan dari group warga perumahan, tanggul di sungai Desa Talon jebol karena debit air sungai terus meningkat.
"Infonya tanggul di Desa Talon jebol. Karena sejak sore memang hujan deras. Bahkan sampai sekarang masih hujan," pungkasnya.
Usai banjir di Kebonharjo, Patebon, Kendal, warga mulai membersihkan rumah meski air masih menggenang. BPBD Kendal siapkan pompa untuk sedot air. [780] url asal
Banjir masih merendam permukiman di Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kendal. Meski demikian banjir sudah berangsur surut jika dibandingkan hari kemarin.
Warga pun mulai membersihkan rumahnya. Tampak ketinggian air masih selutut orang dewasa.
Salah satu warga perumahan Patebon Indah, Cecep, mengaku pasrah. Perabot rumah berserakan dan rusak terkena air.
"Ya mau gimana lagi semua barang-barang rusak dan basah kena air banjir. Barang elektronik juga rusak kena air, " kata Cecep saat ditemui detikJateng, Rabu (22/1/2025).
"Ini saya bersih-bersih lumpurnya saja, kalau airnya kan masih masuk dan masih tinggi jadi belum bisa bersih total. Ini airnya masih setinggi 40 sentimeter," sambungnya.
Banjir masih merendam permukiman di Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kendal, Rabu (22/1/2025). Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng
Cecep mengaku tidak mengungsi dan lebih memilih tinggal di rumah bersama anaknya. Sementara istrinya masih di tempat pengungsian.
"Saya dari Selasa (21/1) kemarin tidak mengungsi, ya di sini saja sama anak. Kalau istri mengungsi dan belum pulang," jelasnya.
"Harapan saya tentunya air bisa cepat surut agar bisa segera bersih-bersih. Untuk Pemkab Kendal agar tanggul yang jebol kemarin diperbaiki sementara agar air tidak meluap lagi," harapnya.
Cecep khawatir jika banjir datang lagi bila tanggul jebol tidak segera diperbaiki.
"Takut dan trauma itu sudah pasti karena kemarin itu banjir bandang besar. Apalagi kalau tidak segera diperbaiki sementara dan yang kuat," terangnya.
Warga perumahan Patebon Indah lainnya, Heri, juga berharap agar tanggul Sungai Bodri tidak jebol lagi.
"Jangan sampai tanggulnya jebol lagi, warga di sini sudah ketakutan kalau sudah hujan. Saya dan warga lainnya mungkin sedikit trauma dengan banjir kemarin," kata Heri kepada detikJateng.
"Kalau dibanding kemarin, hari ini sudah mulai surut tapi ya lama. Ini mungkin saluran air di sini kecil jadi mengalirnya ya sedikit," lanjutnya.
Untuk bantuan, Heri mengaku ada bantuan makanan dari masyarakat dan pemerintah.
"Distribusi makanan untuk kami yang terdampak banjir sudah bagus, masyarakat di sini dan Pemkab Kendal gerak cepat. Makanan kebagian semua, tidak ada yang kekurangan atau kelewatan," jelasnya.
Pantauan detikJateng, Rabu (22/1) pukul 14.00 WIB, air masih menggenangi perumahan Patebon Indah, permukiman kampung, Puskesmas Patebon, Pasar Patebon, serta sejumlah kios-kios dengan ketinggian bervariasi antara 40 hingga 50 sentimeter.
Banjir masih merendam permukiman di Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kendal, Rabu (22/1/2025). Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng
Pihak BPBD Kendal, Damkar Kendal, bersama relawan berusaha membersihkan jalan raya Patebon dari lumpur dan kotoran. Begitu juga di jalanan kampung yang terkena lumpur.
"Saat ini kami bersama Damkar Kendal dan relawan sedang melakukan pembersihan jalan raya Patebon dari lumpur agar tidak licin. Di jalanan kampung-kampung warga yang sudah tidak tergenang air juga kami bersihkan lumpurnya," kata Sekretaris BPBD Kendal, Ahmad Huda saat ditemui detikJateng di kantornya, Rabu (22/1).
Huda menjelaskan genangan banjir di pemukiman warga sudah mulai menurun yakni sekitar 40 sentimeter hingga 50 sentimeter.
Huda menerangkan pihak BPBD Kendal juga sedang mempersiapkan peralatan pompa air untuk menyedot air banjir yang masih menggenang.
"Sudah turun airnya, sekarang ini sekitar 40 hingga 50 sentimeter. Kami sedang siapkan pompa air untuk kami gunakan menyedot air yang masih menggenangi perumahan Patebon Indah. Mungkin agak sorean soalnya alatnya masih kami siapkan," terangnya.
Terkait jumlah pengungsi, hingga siang ini jumlah pengungsi menurun karena sejumlah warga memilih pulang lebih awal. BPBD Kendal mencatat total jumlah pengungsi 264 orang.
"Jumlah pengungsi per hari ini mengalami penurunan yakni 264 orang yang terbagi di empat titik. Kalau dapur umum masih berdiri dan distribusi makanan terus sampai nanti masa tanggap darurat selesai," pungkasnya.
Untuk diketahui, tanggul Sungai Bodri yang berada di Dusun Babadan, Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kendal, jebol pada Selasa (21/1) dini hari. Rumah warga dan jalan raya Patebon terendam banjir luapan air Sungai Bodri.
Banjir mulai masuk ke rumah-rumah warga sekitar pukul 00.30 WIB. Ketinggian air sempat mencapai dua meter.