Sebuah unggahan menyebutkan terjadi pencurian sepeda motor milik warga di perumahan kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat (Jabar), viral di media sosial, hilang. Sebanyak tiga unit sepeda motor disebutkan hilang dalam semalam.

Dalam unggahan yang dilihat, Sabtu (26/4/2025), peristiwa disebut terjadi pada dini hari tadi. Tiga sepeda motor tersebut milik orang dari rumah yang berbeda.

Ketiga korban disebut tinggal dalam satu deret blok perumahan. Unggahan tersebut juga memperlihatkan video tiga orang mengendarai sepeda motor.

Mulanya, mereka melintas di area dalam perumahan. Kemudian ada tiga pengendara motor terlihat melewati pagar perumahan. Belum diketahui apakah tiga pengendara motor tersebut orang yang sama atau bukan.

Dikonfirmasi, Kapolsek Gunung Sindur Kompol Budi Santoso mengatakan pihaknya belum menerima laporan kejadian tersebut hingga saat ini.

"Belum ada, dari semalam nihil belum ada LP (laporan polisi)," kata Budi.

Meski demikian, dia mengatakan akan meminta anggotanya untuk mengecek. Untuk memastikan kebenaran informasi pencurian tiga sepeda motor tersebut.

"Nanti saya minta Bhabinnya ada atau nggak. Barusan saya kirim juga ke piket," tuturnya.

Lihat juga Video: Polisi Ringkus Pelaku Spesialis Curanmor di Gorontalo, 9 Motor Disita

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Selengkapnya

Beberapa wilayah di Bekasi lumpuh total akibat banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025). Hingga hari ini, ada beberapa daerah yang airnya belum kunjung surut.

Air tidak hanya menggenang di jalanan, melainkan hingga ke permukiman warga dan tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan. Salah satunya adalah kawasan elit Grand Galaxy Bekasi.

Dilansir detikNews, dalam pantauan pada Selasa lalu, ketinggian air di sana mencapai 1,2 meter. Genangan air ini berdampak pada akses utama menuju Mal Grand Galaxy Park yakni Jalan Pulo Sirih Utama. Akibatnya, jalan tersebut tidak bisa dilalui pengendara mobil dan motor.

Menurut GM Corporate Communications & Affairs ASRI, Troy Fridatama, pada saat banjir terjadi, air hanya menggenang di area jalan saja. Untuk area dalam mall atau basement semuanya aman dari jangkauan air.

"Kalau Mal Grand Galaxy Park-nya nggak, kami aman. Memang sekelilingnya banjir karena perumahannya sendiri kan banjir. Alhamdulillah mall-nya aman, tidak sampai masuk kebanjiran," ujar Troy saat dihubungi detikProperti Kamis (6/3/2025).

Namun, lumpuhnya akses menuju Mal Grand Galaxy Park berdampak pada tingkat kunjungan mall beberapa hari ini. Biasanya pada hari Senin hingga Jumat Mal Grand Galaxy Park ramai dikunjungi terutama pada bagian tenant-tenant makanan.

"(jumlah) Pengunjung pasti terdampak karena akses menuju ke mall-nya juga banjir. Dan para pengunjung kami kan juga mostly (kebanyakan) adalah orang-orang yang tinggal di sekitar situ ya. Sementara kalau rumah mereka banjir, pasti mereka fokus untuk mengurusi rumah mereka masing-masing dulu," ungkapnya.

Untuk kondisi banjir terkini di sekitar lokasi, Troy masih memantau, tetapi ia memastikan Mal Grand Galaxy Park tetap beroperasi normal.

"Secara mall kami aman, beroperasi seperti normal," imbuhnya.

Sementara itu, banjir juga menghambat akses jalan di sepanjang Jalan Boulevard Raya hingga ke perbatasan Jalan Pekayon yang merupakan salah satu akses menuju Mal Grand Galaxy Park.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan dari 12 kecamatan di Bekasi, 8 di antaranya terendam banjir. BNPB mengungkapkan rata-rata tinggi banjir di Bekasi mencapai 3 meter. Banjir ini disebabkan dari intensitas curah hujan yang tinggi sejak Minggu (2/3/2025) dan ada yang kiriman air dari Bogor.

Video: Kondisi Terkini Sapi-sapi di RPH Bekasi Seusai Terendam Banjir

Video: Kondisi Terkini Sapi-sapi di RPH Bekasi Seusai Terendam Banjir

Seekor kukang jawa ditemukan warga di Kecamatan Kalanganyar, Lebak, Banten. Hewan dilindungi ini ditemukan di permukiman penduduk.

Warga bernama Ripal Bagia Wijaya mengaku menemukan kukang saat mengendarai sepeda motor bersama temannya tadi malam. Saat melintas di Kampung Ranca Lutung, ia melihat kukang berada di tengah jalan.

"Awalnya nggak tau hewan apa itu, saya tangkap kirain musang, setelah di-searching ternyata kukang," kata Ripal saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (6/3/2025).

Ripal menduga kukang ini berasal dari hutan yang tidak jauh dari permukiman penduduk. Mengetahui hewan ini dilindungi, ia kemudian mengevakuasi ke rumahnya untuk diserahkan ke BKSDA.

"Ada, rencana mau nyerahin ke BKSDA besok," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Resort Konservasi Wilayah III BBKSDA Jawa Barat, Tuwuh Rahadianto Laban membenarkan hewan yang ditemukan warga merupakan kukang Jawa yang dilindungi. Menurutnya, penemuan kukang di permukiman penduduk bisa terjadi karena faktor historis lahan tersebut.

"Biasanya kalau hewan keluar dari habitatnya karena mencari makan, bisa juga karena terancam. Ada pergeseran status misalnya di lokasi itu tadinya perkebunan atau hutan sekarang sudah jadi perumahan," ujar Anto.

Kata Anto, warga bisa menyerahkan kukang atau hewan lain kepada pihaknya. Nantinya hewan-hewan ini akan dilepasliarkan di kawasan konservasi di bawah naungan BKSDA.

"Sebelum dilepaskan kita periksa ke dokter hewan dulu, itu syarat utama. Kalau dokter menyatakan sehat baru kita lepas liarkan di Cagar Alam Rawa Danau," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Usulkan di sini

Banjir melanda Perumahan Vila Nusa Indah, Bekasi. Warga terlihat mulai membersihkan rumahnya.

Pantauan detikcom, Selasa (4/3/2025), pukul 10.52 WIB, banjir masih terjadi di Perumahan Vila Nusa Indah, Bekasi. Salah satu lokasi banjir berada di Blok AA, Vila Nusa Indah.

Di sini, ketinggian banjir sekitar 40 cm. Di beberapa lokasi, banjir mulai surut dan menyisakan lumpur yang tebal.

Warga terlihat mulai membersihkan rumahnya. Terlihat warga menggunakan air mengalir dan serokan untuk membereskan lumpur yang mengendap.

Kondisi pascabanjir kawasan Vila Nusa Indah, Bekasi, 4 Maret 2025, menjelang siang. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

Di sepanjang jalan terlihat tumpukan sampah menyangkut di beberapa bagian rumah. Beberapa kendaraan warga, seperti mobil dan motor, ikut terendam banjir.

Sejumlah warga ada yang berjalan-jalan dan melihat kondisi banjir di Vila Nusa Indah. Warga juga melihat kondisi Sungai Cileungsi yang meluap dan mengakibatkan banjir.

Banjir juga mengakibatkan akses jalan penghubung Vila Nusa Indah dengan Bantargebang terputus. Jembatan Jl Pangkalan 1 yang menjadi akses jalan itu tertimbun material hanyutan banjir seperti sampah dan batang pohon.

Banjir juga menyebabkan usaha warga seperti toko dan bengkel terendam. Warga terlihat berusaha menyelamatkan barang barang berharga dari lokasi usaha.

Kondisi pascabanjir kawasan Vila Nusa Indah, Bekasi, 4 Maret 2025, menjelang siang. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

Salah seorang warga, Ahmad (42), mengatakan air sungai mulai meluap pada pukul 00.30 WIB tadi. Dia mengatakan air terus meluap hingga pukul 04.00 WIB.

"Ini dari 01.30 WIB, pokoknya dari 01.30 WIB air udah keluar, sampai jam empat," katanya.

Kondisi pascabanjir kawasan Vila Nusa Indah, Bekasi, 4 Maret 2025, menjelang siang. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

Dia mengatakan banjir yang terjadi pada tahun ini merupakan yang terparah sejak 2020. "Ini paling parah, terakhir 2020, tapi nggak separah ini," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Usulkan di sini

Buaya berukuran 3,8 meter ditangkap saat masuk permukiman warga di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Buaya tersebut kini diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulsel.

Pantauan detikSulsel di kantor BKSDA Sulsel, Kamis (13/2/2025) pukul 12.37 Wita, buaya berada dalam bak mobil. Buaya itu baru saja tiba setelah proses penyerahan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar.

Tubuh hewan reptil itu diikat dan talinya dikaitkan ke teralis besi pada kendaraan tersebut. Kondisi itu membuat buaya sulit bergerak.

Terlihat kepala buaya tersebut ditutup dengan sepotong kain. Buaya itu tampak diam di dalam mobil.

"Ini 3,8 meter panjangnya, panjang badannya 130 cm," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Gowa BKSDA Sulsel, Tamsil kepada detikSulsel.

Tamsil mengatakan buaya tersebut akan dibawa ke Gowa. BKSDA mengaku punya tempat penangkaran khusus di wilayah tersebut.

"Di Gowa itu salah satu mitra BKSDA, lembaga konservasi yang ada di Kabupaten Gowa kita titip sementara di sana," tuturnya.

Dia mengaku buaya yang dievakuasi tidak serta merta dilepasliarkan. Hal ini termasuk upaya memberikan perlindungan kepada buaya yang termasuk hewan dilindungi.

"Jadi semua buaya yang namanya evakuasi kita menyelamatkan buaya ini dan tidak dilepas di alam," tambah Tamsil.

Sebelumnya diberitakan, buaya itu muncul saat banjir merendam permukiman warga di Kampung Kajang, Lorong 1, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala Rabu (12/2) sekitar pukul 23.00 Wita. Buaya itu awalnya terlihat oleh pengemudi ojek online (ojol) yang hendak mengantar paket di lokasi.

"Itu buaya awalnya dilihat oleh ojol yang mau masuk antar paket di lorong, dia kaget teriak ada buaya. Jadi tidak jadi masuk, dia putar motornya," ujar warga setempat, Muhammad Arfah.

Buaya itu pun ramai-ramai ditangkap oleh warga. Setelah itu diserahkan ke Damkarmat Makassar sebelum akhirnya diamankan BKSDA Sulsel.

"Baru kali ini ada masuk buaya sampai di sini, kayaknya dari sungai di belakang lewat sawah baru sampai di sini," imbuhnya.

Video: Heboh Pemobil di Makassar Serang Petugas SPBU gegara Masalah Antrean

Video: Heboh Pemobil di Makassar Serang Petugas SPBU gegara Masalah Antrean

Perumahan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Banjir di kawasan perumahan elite itu membuat warga mulai menjemput keluarganya di lokasi untuk dievakuasi ke tempat aman.

Banjir di perumahan yang terletak di Kecamatan Manggala itu terjadi pada Rabu (12/1) pagi tadi. Banjir di kawasan tersebut turut memutus akses hingga menyulitkan kendaraan untuk melintas.

"Jalan di perumahan tidak bisa ditembus (kendaraan) sejak pagi sampai sekarang (sore). Barusan saya dari sana menjemput keluarga, yang terendam, air setinggi pinggang, tidak bisa dilewati kendaraan," ujar warga Nipa-nipa, Rahman Abdullah kepada detikSulsel, Rabu (12/2/2025).

Rahman mengatakan warga harus berjalan kaki untuk bisa menerobos banjir. Sejumlah kendaraan juga terendam banjir tanpa sempat dievakuasi.

"Terendam (rumah warga), banyak juga mobil dan motor warga terendam di dalam tadi," katanya.

Diketahui, jalan di kawasan di perumahan tersebut kerap menjadi akses jalan alternatif saat jalan utama di Nipa-nipa, Manggala terputus. Sementara, Jalan Poros Nipa-nipa sudah terputus sejak Selasa (11/2) malam.

Pantauan detikSulsel, Rabu (12/2) sore, akses Jalan Nipa-nipa masih terputus dengan ketinggian sampai dada orang dewasa. Warga sekitar dan pengendara pasrah usai tidak bisa melintas.

Penjaga di gerbang perumahan di Nipa-Nipa juga telah memperingatkan bahwa akses sudah tertutup menuju Makassar.

Sementara jalan poros Moncongloe Kabupaten Maros menuju Jalan Nipa-nipa Makassar diterjang banjir sejak Selasa (11/1). Ketinggian air di wilayah Moncongloe saja mencapai pinggang orang dewasa.

"Tinggi sekali, air terus naik sejak pagi kemarin sampai sekarang belum surut. Banyak kemarin motor mogok waktu siang kalau menerobos," kata warga setempat, Ridwan kepada wartawan.

Video: Heboh Pemobil di Makassar Serang Petugas SPBU gegara Masalah Antrean

Video: Heboh Pemobil di Makassar Serang Petugas SPBU gegara Masalah Antrean

Hujan lebat melanda wilayah Kota Pasuruan. Curah air hujan menyebabkan wilayah Kota Pasuruan kebanjiran.

Hujan mengguyur Kota Pasuruan sejak pukul 16.00 WIB, lebat dan merata. Kondisi itu menyebabkan sungai-sungai kecil dalam penuh dan meluap. Luapan sungai-sungai membanjiri pemukiman dan jalan-jalan.

Banjir terpantau di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan KH Abdul Hamid, dan Jalan Sumatera. Jalan Pahlawan dan sejumlah ruas jalan lain juga tergenang banjir.

Banjir di Kota Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin)

"Jalan Raden Patah, Jalan Kiai Sepuh juga banjir. Mobil nggak bisa lewat. Motor banyak yang mogok," kata salah satu warga, Wijayanto, Kamis (12/5/2024).

Permukiman warga juga terendam banjir dengan ketinggian 30-40 sentimeter. Seperti di Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Karanganyar dan Kelurahan Mandaran.

"Kawasan Pondok Salafiyah juga banjir," ujar Supriyadi, warga lainnya.

Berdasarkan data BPBD Kota Pasuruan, banjir terjadi hampir merata di Kota Pasuruan dengan ketinggian 30-40 centimeter. Banjir karena hujan lebat tidak mampu ditampung sungai-sungai kecil dan drainase yang ada.

Hanif bin Fachir, Garda Cagar Budaya Pasuruan

Hanif bin Fachir, Garda Cagar Budaya Pasuruan

Warga Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, mengeluhkan rembesnya tanggul laut (sheet pile) yang menyebabkan munculnya genangan air di permukiman.

Pantauan detikJateng di lokasi siang tadi, sisa genangan air masih terlihat di jalan perkampungan Tambak Rejo. Sejumlah warga tampak membersihkan sisa air itu di depan rumah masing-masing.

Salah satu warga setempat, Nur Ahmad (29) mengatakan sheet pile itu bocor sejak seminggu lalu.

"Air merembes itu dari sela-sela (bangunan), dari tanah. Parah itu kalau airnya pasang, jadi sampai sini," kata Ahmad saat ditemui detikJateng, Rabu (20/11/2024).

Ahmad mengatakan, sheet pile itu dibangun untuk menahan banjir rob.

"Titik rembesnya itu dari jajaran rumah yang di sebelah barat kampung. Airnya dari tanggul yang lama. Bisa sampai 30 sentimeter (ketinggian genangannya)," ujar dia.

"Kalau 4 hari ini sudah agak reda, Minggu kemarin dari jam 03.00 WIB, baru surut jam 09.00 WIB," sambungnya.

Menurut Ahmad, genangan air itu cukup menghambat aktivitas warga. Terlebih, waktu pasang air laut tak menentu.

"Kadang pasang malam, nanti banjir sampai pagi. Kadang juga pasang siang. Dampaknya semua merasakan, contohnya untuk aktivitas tiap hari anak sekolah jadi susah," ucap dia.

Menurut Ketua RT 4 RW 16, Imam Suyuti (50), faktor penurunan tanah juga memengaruhi munculnya genangan air dari rembesan sheet pile. Salah satu solusi agar terbebas dari banjir rob ialah meninggikan bangunan rumah, tapi biayanya tidak murah.

Suasana permukiman di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu (20/11/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Terlihat beberapa rumah di kawasan tersebut sudah tenggelam. Hanya tampak atapnya dan sepertiga dinding yang tersisa.

"Menurut saya tiap tahun sudah ada penurunan 7-10 sentimeter. Rumah saya yang dulu dikunjungi Jokowi saat pertama menjabat jadi Presiden itu sudah habis, itu 10 tahun," kata Imam.

"Penurunan tanah di sini sangat mengkhawatirkan. Nggak tahu ini sudah ada tanggul baru apakah bisa berpengaruh maksimal. Meski dampak rob sudah nggak ada, tetep ada rembesan," imbuhnya.

Sementara itu Ketua RW 16 Kelurahan Tambakrejo, Slamet Riyadi mengatakan genangan rob itu biasa dibuang menggunakan mesin pompa.

"Kebetulan beberapa hari ini rob besar, jadi ketinggian rembesan mencapai 10 sentimeter. Tapi setelah pompa dihidupkan rembesan air rob cepat surut," kata Slamet.

"Sekarang dampak rob itu bisa ditandai, kalau lihat motor karatan itu bisa jadi punya orang sini, orang Pantura (pantai utara)," pungkasnya.

Video Banjir Rob Merendam Pesisir Indramayu

Video Banjir Rob Merendam Pesisir Indramayu

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengajak pengusaha swasta untuk gotong royong menyukseskan program 3 juta rumah Prabowo-Gibran. Ia sendiri akan mencontohkan dengan menyumbang tanah untuk membangun rumah rakyat.

Menurutnya, gerakan tersebut harus dimulai dengan contoh. Pria yang akrab disapa Ara itu mengaku bersyukur diberi kesempatan menjadi menteri dan ingin berkontribusi untuk pembangunan rumah.

"Contoh itu harus dimulai dari kita sendiri. Nanti pertengahan November (akan dimulai). Saya sebelumnya pengusaha, saya sudah bersyukur diberikan kesempatan oleh rakyat Indonesia, tentu harus mulai dengan diri kami sendiri," ujar Ara di Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (27/10/2024).

Ara berencana menyumbangkan tanah seluas setidaknya 2 hektare. Hal ini menjadi contoh agar pengusaha swasta untuk pembangunan 3 juta rumah.

"2 hektare minimal," ungkapnya.

Menurutnya, pengusaha swasta akan tergerak dan tertarik untuk menyumbangkan tanah mereka dengan memberikan contoh.

"Kita harus kasih contoh, nggak bisa nyuruh-nyuruh aja," tegas Ara.

Untuk menyukseskan program 3 juta rumah ini, Ara medorong gotong royong dengan menyumbangkan tanah maupun kontribusi pemberian jasa.

"Tanah dari swasta, hibah, sumbangan, membangunnya dan isinya dari swasta juga. Yang kita mau buat adalah kepedulian, kegotong royongan. Moto kami adalah 'gotong royong membangun rumah untuk rakyat' karena nggak bisa sendiri," jelasnya.

Pasalnya, anggaran negara dinilai tidak akan cukup untuk pembangunan 3 juta rumah. Adapun model sumbangan ini akan mulai diberlakukan pada 10 November 2024 mendatang.

"Anggaran negara nggak mungkin cukup. Jadi kita akan juga mengajak teman-teman semua swasta untuk kepedulian sosial dan kita kan mulai, itu akan menjadi model, doain sekitar tanggal 10 November kita mulai lakukan itu," pungkasnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

Video: Menteri PKP Turun Tangan, Bantu Hasna Dapat Hunian Layak

Video: Menteri PKP Turun Tangan, Bantu Hasna Dapat Hunian Layak

Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan akan terlibat dalam program pembangunan 3 juta rumah.

Groundbreaking rumah yang akan dibangun Agung Sedayu Group katanya akan berlangsung November mendatang di Tangerang, Banten. Sementara, tanahnya berasal dari perusahaan Maruarar.

"Tanggal 10 November ground breaking di Tangerang. Tanahnya dari perusahaan kami. Yang bangun perusahaan lain, Agung Sedayu sama isinya," katanya di Kantor PUPR, Senin (28/10).

Ia mengatakan rumah tersebut nantinya akan diberikan untuk masyarakat. Ketika ditanya apakah pembangunan itu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) perusahaan, ia tak menjawab secara pasti.

Ia hanya mengatakan rumah akan diberikan secara gratis.

"Silahkan bentuknya apa. Buat siapa? Ya buat rakyat. Mau disewakan atau dijual? Enggak. Mau dikasih aja," imbuhnya.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan ia memang akan menyumbang tanah untuk pembangunan 3 juta rumah. Ia mengaku bersyukur diberi kesempatan menjadi menteri dan ingin berkontribusi untuk pembangunan rumah.

"Contoh itu harus dimulai dari kita sendiri. Nanti pertengahan November (akan dimulai). Saya sebelumnya pengusaha, saya sudah bersyukur diberikan kesempatan oleh rakyat Indonesia, tentu harus mulai dengan diri kami sendiri," ujar Ara di Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, dikutip detikcom, Minggu (27/10).

Ara berencana menyumbangkan tanah seluas setidaknya 2 hektare. Ia berharap langkahnya itu bisa menjadi contoh agar pengusaha swasta terlibat dalam pembangunan 3 juta rumah.

"Tanah dari swasta, hibah, sumbangan, membangunnya dan isinya dari swasta juga. Yang kita mau buat adalah kepedulian, kegotongroyongan. Moto kami adalah 'gotong royong membangun rumah untuk rakyat' karena nggak bisa sendiri," jelasnya."Anggaran negara enggak mungkin cukup. Jadi kita akan juga mengajak teman-teman semua swasta untuk kepedulian sosial dan kita kan mulai, itu akan menjadi model, doain sekitar tanggal 10 November kita mulai lakukan itu," pungkasnya.