KOMPAS.com Memasuki tahun baru, banyak orang bertekad untuk menjalani hidup lebih sehat, terutama dalam hal pola makan.

Namun, dengan begitu banyak tren diet dan klaim nutrisi yang beredar, penting untuk memahami prinsip dasar yang didukung oleh penelitian ilmiah.

Berikut ini adalah 10 tips nutrisi berbasis ilmu pengetahuan yang dapat membantu Anda menjalani 2024 dengan lebih sehat.

1. Diet mediterania adalah pilihan terbaik

Diet Mediterania yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, minyak zaitun, rempah-rempah, dan kacang-kacangan telah lama diakui sebagai salah satu pola makan paling sehat.

Penelitian menunjukkan diet ini dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan risiko diabetes tipe 2, penurunan fungsi kognitif, dan beberapa jenis kanker.

2. Mulai minum kopi

Konsumsi kopi telah dikaitkan dengan umur panjang dan penurunan risiko penyakit jantung serta diabetes tipe 2, asal tidak dicampur gula.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Oleh karena itu, tidak ada salahnya mulai meminum kopi. Bagi penderita asam lambung, konsultasikan jenis kopi atau pengganti kopi yang pas kepada dokter.

3. Awali hari dengan sarapan sehat

Sarapan yang sehat memberikan energi untuk menjalani hari. Pilih sarapan yang mengandung protein, serat, dan lemak sehat.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sarapan cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular, obesitas, dan diabetes tipe 2.

4. Jaga kesehatan pencernaan Anda

marilyna Ilustrasi sumber serat makanan. Serat termasuk bagian makanan nabati yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh kita, tapi memiliki banyak manfaat. Misalnya, melancarkan BAB.

Sistem pencernaan yang sehat dapat mencegah masalah seperti kembung dan sembelit. Cara terbaik untuk menjaga kesehatan usus adalah dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi, makanan berbasis nabati, serta makanan fermentasi seperti yogurt dan kimchi.

5. Protein bar tidak selalu dibutuhkan

Meskipun praktis, banyak protein bar mengandung gula berlebih. Untuk asupan protein yang lebih sehat, pilih makanan utuh seperti yogurt, kacang-kacangan, telur, atau biji-bijian.

6. Kendalikan konsumsi cokelat hitam

Cokelat hitam memang memiliki manfaat, tetapi juga mengandung kadar timbal dan kadmium yang tinggi, yang dapat membahayakan tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Batasi konsumsi cokelat hitam hingga maksimal satu ons per hari.

7. Membuat smoothie tidak merusak nutrisinya

Mencampur buah dan sayuran dengan blender tidak akan menghilangkan kandungan vitaminnya.

Dok.Food Network/ Matt Armendariz Ilustrasi smoothies alpukat.

Bahkan, beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa mengonsumsi smoothie tidak akan meningkatkan gula darah lebih cepat dibandingkan makan buah secara utuh.

8. Keju cottage kembali populer

Keju cottage, yang sempat menjadi makanan populer di era 70-an, kini kembali diminati. Dengan kandungan protein, kalsium, dan selenium yang tinggi, keju ini bisa dinikmati langsung atau dijadikan bahan dalam berbagai resep manis maupun gurih.

9. Tofu Juga menyehatkan

FREEPIK/jcomp Ilustrasi tofu, tahu lembut asal China yang populer di Jepang dan Korea.

Tofu atau tahu sering kali dianggap tidak sehat karena mengandung senyawa mirip estrogen. Namun, penelitian membuktikan bahwa konsumsi tahu justru dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.

10. Waspadai mitos nutrisi

Mitos tentang nutrisi sering kali membingungkan. Sebagai contoh, banyak orang masih percaya bahwa sarapan bisa dihentikan atau bahwa semua lemak itu buruk.

Untuk menghindari mitos ini, penting untuk mendasarkan pilihan makan pada penelitian ilmiah yang terpercaya.

Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat menjalani tahun 2024 dengan pola makan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ingatlah bahwa perubahan kecil yang konsisten jauh lebih efektif dibandingkan dengan tren diet sementara.

Jakarta (ANTARA) - Pilihan makanan anak-anak bisa mempengaruhi kesehatan mereka dalam jangka panjang, karenanya penting bagi orang tua untuk membimbing anak membiasakan diri memilih makanan bergizi dan menerapkan pola makan sehat.

Sebagaimana dikutip dalam siaran Hindustan Times pada Minggu (8/12), dokter anak dan konsultan neonatal Abhishek Chopra menyampaikan bahwa preferensi makan anak sangat dipengaruhi oleh kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tuanya.

"Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mengembangkan preferensi untuk makanan sehat ketika secara teratur terpapar makanan tersebut," kata dokter Chopra, yang bertugas di Cloudnine Group of Hospitals di New Delhi, India. ​​​​​​

"Menjadi panutan adalah kuncinya, anak-anak cenderung meniru perilaku makan sehat ketika mereka melihat orang tua mempraktikkannya," kata dia.

Oleh karena itu, dia menyarankan para orang tua memperkenalkan anak-anak dengan berbagai jenis buah, sayuran, biji-bijian utuh, serta makanan sumber protein rendah lemak dan sumber lemak sehat.

Orang tua bisa melibatkan anak-anak dalam menyiapkan makanan sambil menjelaskan manfaat macam-macam makanan bagi kesehatan kepada anak.

Selain menyediakan makanan sehat, dokter Chopra mengatakan, para orang tua perlu memberikan pendidikan tentang gizi kepada anak.

Dia menyampaikan bahwa sekolah pun mesti berperan dalam upaya untuk mengajarkan anak-anak mengenai jenis-jenis makanan yang baik untuk kesehatan mereka.

"Program yang memperkenalkan anak-anak tentang asal makanan seperti kunjungan ke lahan pertanian atau menanam sayur di kebun bisa mendorong pilihan makanan yang tepat dan meningkatkan kesadaran akan gizi," katanya.

Dia mengemukakan bahwa anak-anak yang mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, kesehatan mental yang lebih baik, dan risiko penyakit kronis yang lebih rendah.

Dokter Chopra menyampaikan pentingnya membatasi anak-anak mengonsumsi makanan tinggi lemak, gula, atau garam serta makanan olahan yang mengandung bahan pengawet.

Anak-anak, menurut dia, sebaiknya juga tidak diberi sereal sarapan komersial, minuman berkafein, dan minuman berenergi.

Di samping itu, dia mengemukakan perlunya menggabungkan konsumsi makanan sehat dengan aktivitas fisik untuk menjaga anak agar tetap sehat.

Menurut dia, anak-anak usia prasekolah (3-5 tahun) semestinya terlibat dalam permainan aktif selama tiga jam sehari dan anak-anak berusia enam sampai 17 tahun setidaknya harus melakukan aktivitas fisik selama 60 menit setiap hari.

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024