Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana mengganti penggunaan susu menjadi daun kelor dalam program makan bergizi gratis (MBG).
Meskipun pergantian tersebut saat ini masih dalam proses simulasi dan belum bisa dipastikan secara resmi.
"Ya itu masih proses semua ya, simulasi, sinkronisasi pusat daerah, lokalitas, tentu itu kewenangan badan gizi, tapi mereka pasti menghitung betul jumlah kalori, protein, kemudian karbonya itu betul-betul seimbang. Karena itu simulasi ini terus dilakukan semoga sukses,” tutur Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat melakukan peninjauan terhadap lokasi wisata Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di kawasan Ragunan, Jakarta, Rabu (25/12/2024).
Dirinya mengatakan, pemerintah menyiapkan telur dan daun kelor untuk menggantikan kebutuhan gizi yang biasanya dapat terpenuhi melalui susu.
“Sebagai bagian dari proses itu berharap lokalitas itu digunakan. Kalau kelornya bagus, kelor. Kalau UMKM lokal terlibat, harus dilibatkan. Peternak susu supaya murah, tumbuhkan. Jadi ke depan peternak susu harus tumbuh di daerah supaya terjangkau harganya,” pungkas Cak Imin.
Gizi Daun Kelor
Daun kelor atau Moringa oleifera merupakan sejenis tanaman tropis yang memiliki ukuran daun yang kecil.
Biasanya, daun kelor digunakan untuk pengobatan alternatif seperti jamu. Daun ini juga dijuluki sebagai magiv tree karena disebut memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Melansir dari situs Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Daun Kelor mengandung antioksidan dan berbagai nutrisi. Misalnya vitamin C, beta karoten, quercetin, dan chlorogenic acid.
Daun kelor juga mengandung vitamin dan mineral di antaranya adalah Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium.
Disebutkan bahwa satu mangkuk daun kelor dengan berat sekitar 21 gram mengandung protein nabati, sebanyak 2 gram.
Selain itu, daun kelor juga dipercaya memiliki kandungan antiinflamasi untu menyembuhkan berbagai penyakit dalam tubuh.
Kemudian ada juga kandungan senyawa fenolik, flavonoid, betakaroten, zeaxanthin, tain dan lutein yang bermanfaat untuk menjaga Kesehatan organ tubuh seperti mata dan lambung.
Manfaat Daun Kelor
Berikut ini sejumlah manfaat daun kelor yang dikutip dari situs Health.com:
1. Antioksidan
Antioksidan dapat membantu melawan stres oksidatif. Stres oksidatif kronis adalah ketidakseimbangan jumlah antioksidan dan radikal bebas dalam sel Anda. Hal ini terkait dengan perkembangan penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Tanaman kelor kaya akan senyawa fenolik yang merupakan molekul dengan sifat anti inflamasi. Para peneliti telah menemukan senyawa fenolik seperti flavonoid dapat meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh, mencegah penyakit kronis, dan melawan peradangan.
2. Mencegah Malnutrisi
Sebuah penelitian menemukan bahwa tanaman kelor dapat membantu mengatasi malnutrisi, yang terjadi ketika Anda tidak mendapatkan cukup atau terlalu banyak nutrisi atau energi.
Daun dan biji kelor mengandung vitamin, mineral, dan lemak yang membantu mencegah malnutrisi. Tanaman ini juga kaya akan vitamin C, vitamin A, dan serat.
Dalam sebuah penelitian juga menemukan bahwa bubuk daun kelor meningkatkan indeks massa tubuh (BMI) di antara orang dengan human immunodeficiency virus (HIV) yang menjalani terapi antiretroviral.
Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kelor dapat meningkatkan asupan gizi dan status beberapa orang dengan HIV. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
3. Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah
Dalam sebuah penelitian pada penderita diabetes yang mengonsumsi 20 gram bubuk daun kelor setiap hari menemukan bahwa suplemen tersebut memiliki efek kecil pada pengendalian gula darah mereka.
Namun, memang belum cukup penelitian untuk mengetahui secara pasti seberapa efektif kelor dalam mengendalikan gula darah.
4. Dapat Meringankan Gejala Menopause
Kelor dapat membantu meringankan gejala menopause seperti rasa panas, keringat malam, dan kecemasan. Menopause terjadi ketika menstruasi dan ovulasi berhenti, yang biasanya terjadi antara usia 45-55 tahun.
Menurut sebuah penelitian, konsumsi kelor dapat membantu mengurangi keparahan rasa panasatau hot flashes karena efek tanaman terhadap stres oksidatif. Ketika ada ketidakseimbangan antioksidan dan radikal bebas dalam tubuh, Anda mungkin mengalami hot flashes.
Stres oksidatif juga dapat meningkatkan produksi keringat di malam hari. Para peserta penelitian melihat sedikit perbaikan dalam jumlah antioksidan dalam tubuh mereka setelah konsumsi kelor, yang mungkin berkaitan dengan penurunan keparahan gejala menopause mereka.
5. Efek Awet Muda
Kelor semakin populer sebagai bahan perawatan kulit. Menurut penelitian, ekstrak kelor memiliki sifat anti penuaan untuk kulit Anda. Krim yang mengandung setidaknya 3% ekstrak daun kelor membantu menghaluskan dan memperbaiki tekstur kulit secara umum.
Sejumlah studi juga menemukan bahwa krim wajah yang mengandung kelor juga meningkatkan elastisitas kulit. Vitamin C dan E dalam jumlah tinggi dalam tanaman kelor membantu merevitalisasi kulit sehingga kulit makin sehat berkilau. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui seberapa besar efek krim kelor pada kulit Anda dari waktu ke waktu.
Selain itu, penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa minyak kelor juga dapat mengobati eksim dan peradangan pada kulit. Sebagian besar manfaat ini berkat profil antioksidannya yang melimpah, yang mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sel.
Biji kelor juga digunakan dalam produk kulit untuk membantu mengatasi jaringan parut, jerawat, dan pigmentasi. Vitamin dan mineralnya memiliki sifat anti penuaan dan bermanfaat bagi elastisitas kulit.