Kepala Badan Gizi Nasional paparkan skema MBG saat Ramadan mulai dari menu hingga pengemasannya yang akan diberi dalam kantong ramah lingkungan. [468] url asal
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan penyesuaian penyaluran dan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada bulan Ramadan.
Ia menyebut MBG akan diberikan untuk dibawa pulang. Bagi yang berpuasa, makanan bisa dibawa pulang untuk dimakan pada saat berbuka. Sedangkan bagi yang tidak berpuasa, Dadan mengatakan MBG bisa dikonsumsi secara sembunyi-sembunyi.
"Untuk yang puasa bisa dimakan saat buka, untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah," ujar Dadan dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (24/2/2025).
Ia mengatakan ada usulan di daerah nonmuslim MBG tetap diadakan seperti hari biasa. Namun, akhirnya diputuskan tetap disamakan daerah lainnya dan dievaluasi setelah satu pekan.
"Memang ada usulan kalau yang di daerah non-muslim tetap masak seperti biasa, tapi kan tetap ada yang puasa ya. Jadi kita akan samakan," kata Dadan.
"Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu apakah di daerah yang nonmuslim sama seperti yang pada umumnya atau diberikan treatment khusus," lanjutnya.
Menunya yang Tahan Lama
Dadan memaparkan, menu MBG pada bulan Ramadan adalah yang bersifat tahan lama seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering fortifikasi, dan buah.
"Ya mungkin sesekali ada bubur kacang ijo atau kolak. Yang jelas sumber komposisi gizinya tetap, di mana di situ ada protein, ada karbohidrat dan ada serat," jelas Dadan.
Makanan Diberikan dengan Kantong Ramah Lingkungan
Soal pengemasan makanan, pada bulan Ramadan nanti, kata Dadan, anak-anak sekolah akan diberi makanan dengan kantong ramah lingkungan yang ditukar setiap hari.
"Tahun lalu kita melaksanakan menggunakan paper bag, tapi tahun ini Alhamdulillah sudah berhasil diuji coba. Jadi ada uji coba di Sukabumi di mana anak-anak diberi makanan dengan kantong yang dibawa ke rumah. Kemudian besoknya kantongnya harus dibawa kembali, ditukar dengan kantong yang isi, sehingga tidak menimbulkan sampah dan melatih juga anak-anak supaya disiplin bahwa kantong itu bisa ditukar setiap hari," papar Dadan.
Dadan menerangkan, MBG akan langsung diberikan setelah libur awal Ramadan dan berlanjut hingga jelang Idul Fitri.
"Nanti begini, pada saat bulan Ramadan itu tidak pakai ompreng, tetapi ada kemasan makanan yang dibawa pulang untuk dimakan saat buka puasa," katanya. [244] url asal
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan anak-anak dapat membawa pulang makan bergizi gratis (MBG) saat bulan Ramadhan. Dadan mengatakan makan bergizi gratis selama Ramadan tidak akan menggunakan tempat, tetapi dikemas agar makanan bisa dibawa pulang.
"Nanti begini, pada saat bulan Ramadan itu tidak pakai ompreng, tetapi ada kemasan makanan yang dibawa pulang untuk dimakan saat buka puasa," kata Dadan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).
Dadan menegaskan program makan bergizi gratis tidak akan berhenti meski bulan Ramadan. Dia mengatakan menu makan bergizi gratis dapat dimakan pada saat buka puasa.
"Saya sudah umumkan rasanya bahwa makan bergizi tetap dilakukan pada bulan Ramadan. Bagi anak sekolah itu akan makanannya dibawa pulang. Bagi pesantren yang memang di pesantren nanti makannya pada saat buka," ujar Dadan.
Menu Berbeda
Lebih lanjut, Dadan memastikan menu makan bergizi gratis pun akan berbeda saat bulan Ramdhan. Sebab, kata dia, menu tersebut akan disesuaikan dengan kondisi saat puasa.
"Bukan lagi kayak Ompreng, karena jenis makanannya pun berbeda," ungkapnya.
Dadan menambahkan khusus di pesantren, akan dibangun dapur yang terstandarisasi. Dia mengatakan hal itu guna menjaga faktor kebersihan hingga cara penyajian makan bergizi gratis dapat dilakukan dengan baik.
"Khusus untuk yang di pesantren, di mana dia tinggal di pesantren, masak di pesantren, maka makan bergizinya diberikan pada saat buka," tutur dia.
Simak juga Video 'Penjelasan Kepala BGN soal Contohkan Serangga Jadi Menu Makan Gratis':