Badan Gizi mengungkap daftar menu MBG saat bulan puasa adalah makanan berdaya tahan lama sehingga bisa dibawa pulang untuk berbuka puasa. [207] url asal
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap daftar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diberikan selama bulan puasa Ramadan.
Dadan mengatakan menu yang diberikan punya daya tahan lama. Hal itu karena makanan diberikan siang hari untuk dibawa pulang dan bisa disantap saat berbuka puasa.
"Bentuk makanan yang tahan lama, seperti contohnya susu telur rebus, kurma, kemudian kue kering fortifikasi, buah," kata Dadan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2).
"Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau, atau kolak yang jelas sumber komposisi gizinya tetap di mana di situ ada protein karbohidrat dan ada serat," imbuhnya.
Dadan mengatakan anak-anak akan dibekali kantong untuk membawa makanan ke rumah. Kantong itu harus dibawa keesokan harinya untuk diisi makanan kembali.
Dia menyebut metode ini sudah diuji coba di Sukabumi. Kali ini, metode yang sama bakal diterapkan di semua daerah.
"Sehingga tidak menimbulkan sampah dan melatih juga anak-anak supaya disiplin bahwa kantong itu bisa ditukar setiap hari," ujarnya.
Dadan menyampaikan di daerah mayoritas nonmuslim MBG tetap akan diberikan saat jam sekolah. Namun, saat ini metode di semua daerah tetap MBG dibawa pulang.
"Kita akan samakan. Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu apakah di daerah yang nonmuslim sama seperti yang pada umumnya atau diberikan treatment khusus," ujarnya.
Kepala Badan Gizi Nasional paparkan skema MBG saat Ramadan mulai dari menu hingga pengemasannya yang akan diberi dalam kantong ramah lingkungan. [468] url asal
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan penyesuaian penyaluran dan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada bulan Ramadan.
Ia menyebut MBG akan diberikan untuk dibawa pulang. Bagi yang berpuasa, makanan bisa dibawa pulang untuk dimakan pada saat berbuka. Sedangkan bagi yang tidak berpuasa, Dadan mengatakan MBG bisa dikonsumsi secara sembunyi-sembunyi.
"Untuk yang puasa bisa dimakan saat buka, untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah," ujar Dadan dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (24/2/2025).
Ia mengatakan ada usulan di daerah nonmuslim MBG tetap diadakan seperti hari biasa. Namun, akhirnya diputuskan tetap disamakan daerah lainnya dan dievaluasi setelah satu pekan.
"Memang ada usulan kalau yang di daerah non-muslim tetap masak seperti biasa, tapi kan tetap ada yang puasa ya. Jadi kita akan samakan," kata Dadan.
"Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu apakah di daerah yang nonmuslim sama seperti yang pada umumnya atau diberikan treatment khusus," lanjutnya.
Menunya yang Tahan Lama
Dadan memaparkan, menu MBG pada bulan Ramadan adalah yang bersifat tahan lama seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering fortifikasi, dan buah.
"Ya mungkin sesekali ada bubur kacang ijo atau kolak. Yang jelas sumber komposisi gizinya tetap, di mana di situ ada protein, ada karbohidrat dan ada serat," jelas Dadan.
Makanan Diberikan dengan Kantong Ramah Lingkungan
Soal pengemasan makanan, pada bulan Ramadan nanti, kata Dadan, anak-anak sekolah akan diberi makanan dengan kantong ramah lingkungan yang ditukar setiap hari.
"Tahun lalu kita melaksanakan menggunakan paper bag, tapi tahun ini Alhamdulillah sudah berhasil diuji coba. Jadi ada uji coba di Sukabumi di mana anak-anak diberi makanan dengan kantong yang dibawa ke rumah. Kemudian besoknya kantongnya harus dibawa kembali, ditukar dengan kantong yang isi, sehingga tidak menimbulkan sampah dan melatih juga anak-anak supaya disiplin bahwa kantong itu bisa ditukar setiap hari," papar Dadan.
Dadan menerangkan, MBG akan langsung diberikan setelah libur awal Ramadan dan berlanjut hingga jelang Idul Fitri.