Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan susu saat ini belum masuk dalam menu program makan bergizi gratis (MBG). Hal ini dikarenakan 85 persen susu di Indonesia saat ini masih impor.

"Memang makan (bergizi) gratis belum masuk susu. Susu belum masuk. Karena apa? Karena susu kita masih 85 persen impor sususnya," kata Menko Pangan, Zulkifli Hasan, dalam acara penyerahan bantuan cooling unit ke UD. Pramono, di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Kamis (20/3/2025).

Maka, lanjut Zulkifli, usaha pengolahan susu di Indonesia harus didukung. Sehingga nantinya untuk mencukupi kebutuhan susu dalam negeri tidak perlu impor lagi.

"Inilah yang harus didukung, seperti UD. Pramono ini yang harus kita dukung agar nanti kita tidak tergantung impor lagi susu," imbuh dia.

Dikemukakan Zulhas, sesuai kebijakan Presiden, jika produksi susu dalam negeri sudah banyak, maka secara bertahaap akan dimasukkan dalam menu makan bergizi gratis. Namun karena saat ini masih tergantung impor, sehingga susu belum masuk ke MBG.

"Kalau kita sudah banyak susu, kata bapak Presiden, secara bertahap nanti baru makan gratis itu kalau sudah banyak susu diproduksi kita, baru diberi. Sementara karena tergantung pada impor, repot, ya belum masuk susu," jelas Zulhas.

Namun demikian, Zulhas menyebutkan bahwa sekarang ini semangat masyarakat untuk minum susu luar biasa. Sehingga usaha susu seperti UD. Pramono ini tidak perlu risau tak terserap.

"Tetapi semangatnya sekarang itu masyarakat minum susu luar biasa. Jadi kalau produksi UD Pramono ini saya kira aman, pasti terserap terus, karena sekarang semangat orang minum susu ini luar biasa. Sudah menyadari bahwa penting (minum susu)," ucapnya.

Video Menko Zulhas: Insyaallah Tahun Ini Kita Tak Impor Beras

Video Menko Zulhas: Insyaallah Tahun Ini Kita Tak Impor Beras

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan 60% anak di Indonesia tidak pernah melihat menu gizi seimbang. Dadan mengatakan hal itu diketahui usai dilakukannya uji coba program makan bergizi gratis (MBG).

"Bapak Presiden selalu mengatakan makan bergizi ini adalah langkah strategi. Kenapa? Karena 60% anak di wilayah percobaan, yang kami kan sudah melakukan uji coba selama 12 bulan. Itu 60% tidak pernah melihat menu dengan gizi seimbang," kata Dadan dalam acara Rapimnas PIRA di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).

Dadan mengatakan rata-rata anak Indonesia tidak makan dengan gizi yang seimbang. Dia mengatakan kebanyakan mereka makan yang mengandung karbohidrat atau protein saja.

"Sementara yang kami sajikan dalam makan bergizi itu ada karbohidrat, ada protein, ada serat, ada buah, ada susu. Nah 60% anak di wilayah percobaan itu dan sekarang pun sudah terbukti karena sudah 3 minggu jalan," ujarnya.

"Itu banyak anak yang betul-betul terpanggil dengan apa yang disajikan. Bahkan ketika makan ingat ibunya, ingat adiknya, sehingga tidak sedikit yang mau dibawa pulang. Karena ingat ibu bapak-nya di rumah tidak melihat makan yang dengan gizi seimbang," sambungnya.

Selain itu, kata Dadan, banyak anak-anak di Indonesia tidak pernah minum susu. Menurutnya, hal itu bukan karena mereka tidak cocok minum susu, melainkan tidak mampu membelinya.

"Yang paling menyedihkan juga ternyata 60% anak-anak kita itu tidak pernah minum susu. Jadi bukan laktosa intoleran atau ketika minum susu mencret seperti yang disampaikan oleh para ahli bahwa Asia tidak cocok untuk minum susu. Tapi dalam kenyataan mereka tidak mampu beli susu," ungkapnya.

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Usulkan di sini

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, melakukan kunjungan kerja (kunker) uji coba makan bergizi gratis di Ponpes Al Mubaarok Manggisan, Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). Cak Imin pun bercerita dirinya harus menempuh 7 km agar bisa minum susu saat menjadi santri.

"Saya ingin menyampaikan bahwa tantangan pengajaran dan pendidikan agama termasuk pesantren kita ini amat sangat menarik. Di masa yang akan datang, karena harus mengatasi seluruh problematika kehidupan kita," kata Cak Imin dalam sambutannya, Senin (16/12/2024).

Cak Imin mengatakan pendidikan menjadi hal yang penting sebagai syarat untuk majunya pendidikan. Pendidikan yang baik akan membawa sumber daya manusia (SDM) yang kuat. Serta SDM yang kuat harus makan makanan yang bergizi.

Salah satu syarat untuk maju pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik akan membawa SDM yang kuat. SDM yang kuat akan membawa kekuatan kemajuan. Salah satu SDM yang kuat itu adalah manusianya harus makan makanan yang bergizi. Betul apa betul?" ujarnya.

Cak Imin pun menceritakan saat dirinya menjadi seorang santri. Dia mengatakan meski orang tuanya memberikan susu, dia harus mengambil susu itu sejauh 7 km dari Ponpes ke rumah.

"Saya dulu nyantri. Makanannya pas-pasan. Tapi untungnya orang tua saya itu, dulu itu, ngasih meskipun pas-pasan, saya itu harus minum susu. Tapi nggak semudah yang kamu bayangkan.

Saya boleh minum susu asal saya ngambil sendiri 7 kilometer dari rumah naik sepeda," ucapnya.

"Tiap hari. Jadi Pak Leon, saya itu hobi naik sepeda itu dulu gara-gara waktu SD SMP itu. Tiap pagi naik sepeda ontel hanya untuk ngambil susu. Karena hobi itu suka minum susu itu ke tempat pemerasan sapi perah, sapi susu. Di situ dapat harga murah. Karena beli di peternaknya. Kalau harga di pasar nggak mampu. Ekonomi keluarga kita nggak mampu," sambungnya.

Cak Imin lantas mengatakan para santri saat ini bisa mendapatkan makanan bergizi. Makanan bergizi dari pemerintah akan dimulai pada 1 Januari 2025.

"Jadi semua siswa-siswi termasuk santri akan mendapatkan makan bergizi gratis secara bertahap akan mendapatkan makan bergizi gratis dari pemerintah dimulai 1 Januari, tetapi karena anggaran, maka bertahap," tuturnya.

Dia mengatakan proses penyaluran makanan bergizi ini masih bertahap. Untuk tahap awal dianggarkan senilai Rp 51 triliun.

"Nah proses bertahap itu ada yang santri ada yang sekolah tentu kesabaran semuanya. Agar proses bertahap ini pemerontah akan mengeluarkan Rp 51 triliun untuk tahap awal," jelasnya.

"Nah moga-moga akan terus sampai pada tahun ketiga, keempat, seluruh soswa tak ada satupun yang tidak akan mendapatkan makan bergizi gratis," tutupnya.